Kasus Kecacingan Anak di DIY Terkendali Berkat Cakupan Pemberian Obat Cacing Tinggi

YOGYAKARTA—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengklaim kasus penyakit kecacingan pada anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berada dalam kondisi terkendali. Hal ini didukung oleh tingginya cakupan pemberian obat cacing.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes DIY, Setyo Harini, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau pelaksanaan pemberian obat cacing di seluruh wilayah, termasuk di Kabupaten Bantul yang sempat melaporkan adanya temuan kasus.

"Di Bantul, ditemukan satu kasus yang sudah sembuh. Ada laporan lain yang diduga kecacingan, tetapi setelah diperiksa ternyata merupakan penyakit jantung bawaan," ujar Rini.

Lebih lanjut, Rini mengungkapkan bahwa cakupan pemberian obat cacing di DIY pada tahun 2025 mencapai 99,04 persen. Target ini bukan hanya sekadar memastikan obat dibagikan, melainkan juga dikonsumsi langsung di hadapan pengawas atau petugas kesehatan.

"Penting untuk memastikan obat diminum di depan pengawas atau petugas kesehatan, bukan hanya sekadar diberikan," tegas Rini.

Ia menambahkan bahwa cakupan pemberian obat harus tepat sasaran agar anak-anak terhindar dari infeksi cacing. "Petugas kesehatan terus memantau program pemberian obat cacing untuk pencegahan infeksi massal, terlepas dari ada atau tidaknya laporan kasus," katanya.

Rini mengimbau seluruh pihak untuk bergerak cepat mendampingi pengobatan hingga sembuh jika terdapat laporan kasus. Selain itu, keluarga juga perlu diarahkan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Pelayanan balita terkait kasus kecacingan dapat diakses di seluruh puskesmas di DIY. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan di DIY dijadwalkan dua kali setahun, yaitu setiap bulan April dan Oktober.

Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Bantul melaporkan dua kasus infeksi cacing pita sejak Januari hingga Agustus 2025 yang menyerang seorang balita dan satu orang dewasa. Kedua pasien tersebut telah mendapatkan penanganan medis hingga dinyatakan sembuh.

Scroll to Top