Aktor dan presenter Ibnu Jamil baru-baru ini berhasil menuntaskan Sydney Marathon dengan perasaan bangga. Momen ini menjadi lebih istimewa karena kehadiran putrinya, Abigail Cattleya Putri atau Yaya, yang pertama kali memberikan dukungan langsung di sepanjang rute marathon.
"Ini pengalaman pertama lari marathon ditemani dan disemangati Yaya. Sebelumnya selalu ada Ririn, sekarang ada Yaya juga. Sangat menyenangkan dan Alhamdulillah, larinya jadi lebih semangat," ujar Ibnu Jamil saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Selain dukungan moral, ada sentuhan unik yang membuat penampilannya semakin berkesan. Ibnu Jamil memilih mengenakan sepatu yang dihiasi coretan tangan Yaya, sebuah karya seni bebas yang diberikan putrinya.
"Saya memang memberikan kebebasan kepada Cattleya untuk berkreasi. ‘Yaya, Papa punya pekerjaan untukmu, buatlah sesuatu yang menurutmu menarik’," jelas Ibnu Jamil.
Awalnya, Ibnu Jamil hanya membayangkan coretan sederhana. Namun, hasilnya ternyata penuh warna dan meriah, menjadikan sepatu tersebut simbol dukungan keluarga yang sangat berarti.
"Saya pikir mungkin hanya coretan biasa, ada nama Yaya, nama Ririn, nama Dhofin, Jasmine, ternyata sangat ramai," ungkap Ibnu Jamil.
Ririn Ekawati juga menyoroti makna mendalam dari karya Yaya. Menurutnya, sepatu itu bukan sekadar hiasan, tetapi juga wujud doa seorang anak untuk ayahnya.
"Ramai sekali warnanya, dia kreatif dan bilang, ‘Sambil aku warnai, aku doakan semoga Papa finish-nya bagus’. Dia selalu berharap Papanya juara supaya nilainya bagus dan waktunya juga bagus," kata Ririn Ekawati.
Setelah Sydney Marathon, Ibnu Jamil sudah mempersiapkan target selanjutnya. Ia berencana melanjutkan perjalanan marathon ke ajang bergengsi lainnya.
"Ini sudah menjadi bintang ketujuh. Kabarnya tahun depan ada bintang kedelapan atau World Major Marathon yang kedelapan di Afrika. Semoga bisa tercapai," pungkas Ibnu Jamil.
