Rieke Diah Pitaloka Ungkap Sisi Humanis Uya Kuya dan Eko Patrio di Parlemen

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rieke Diah Pitaloka, memberikan pandangannya mengenai dua rekannya sesama anggota dewan, Uya Kuya dan Eko Patrio, pasca insiden penjarahan rumah Uya Kuya yang menjadi perhatian publik.

Rieke menekankan bahwa meskipun gaya komunikasi Uya Kuya kerap menuai beragam reaksi, hal tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindakan kriminal penjarahan. Ia menjelaskan bahwa rumah yang dijarah tersebut adalah aset Uya Kuya sebelum menjabat sebagai anggota DPR.

Lebih lanjut, Rieke mengungkapkan sisi lain dari Uya Kuya yang jarang diketahui masyarakat. Menurutnya, Uya Kuya adalah rekan kerja yang solid di Komisi IX DPR, khususnya dalam mengadvokasi kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan isu kesehatan. Rieke menilai, meskipun tergolong baru di DPR, Uya Kuya menunjukkan kepedulian yang besar terhadap masalah-masalah yang dihadapi rakyat, terutama korban ketidakadilan.

Selain Uya Kuya, Rieke juga menyoroti sosok Eko Patrio. Ia mengakui bahwa Eko Patrio sering tampil dengan gaya yang dianggap jenaka, namun di balik itu terdapat ketulusan yang nyata dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Rieke mencontohkan bagaimana Eko Patrio dengan gigih memperjuangkan hak ganti rugi tanah milik Mat Solar atau yang dikenal sebagai Bang Juri.

Rieke berpendapat bahwa rekan-rekannya di DPR tetap berusaha menjalankan peran mereka dengan sepenuh hati, meskipun kerap menjadi sorotan publik dengan berbagai stigma.

Dalam kesempatan tersebut, Rieke juga mengingatkan pentingnya bagi para wakil rakyat untuk selalu menjunjung tinggi integritas, etika, dan tanggung jawab, tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga kepada Tuhan. Ia berharap insiden penjarahan rumah anggota DPR dapat menjadi momen refleksi bagi semua pihak.

"Boleh berbeda pandangan politik, boleh mengkritik, tapi jangan sampai nilai-nilai kebangsaan hilang. Itu yang paling penting," pungkas Rieke.

Scroll to Top