Israel Ultimatum: Hamas Harus Bebaskan Sandera atau Gaza Hancur

Tel Aviv – Ketegangan kembali memuncak. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan ancaman keras kepada Hamas: serahkan senjata atau hadapi konsekuensi penghancuran total Jalur Gaza dan pemusnahan kelompok tersebut.

Peringatan ini muncul setelah seruan mendesak dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebutnya sebagai "peringatan terakhir" kepada Hamas untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan di Gaza.

Melalui platform media sosial X, Katz memperingatkan Hamas yang telah berperang dengan militer Israel selama hampir dua tahun.

"Ini adalah peringatan pamungkas bagi para pembunuh dan pelaku kekerasan seksual Hamas di Gaza dan di hotel-hotel mewah di luar negeri: Bebaskan sandera dan letakkan senjata kalian — atau Gaza akan rata dengan tanah dan kalian akan dilenyapkan," tegas Katz.

Katz menambahkan bahwa "badai dahsyat akan menerjang Kota Gaza dan menara-menara teror" jika Hamas tidak menyerah, membebaskan sandera, dan menghentikan perlawanan.

"IDF (Angkatan Bersenjata Israel) melanjutkan operasi sesuai rencana — dan bersiap untuk memperluas manuver untuk mengalahkan Gaza secara menyeluruh," lanjut Menhan Israel.

Sementara itu, Trump, dalam "peringatan terakhirnya" pada Minggu (7/9), mendesak Hamas untuk menyetujui kesepakatan pembebasan sandera dari Gaza. Trump mengklaim bahwa Israel telah menyetujui persyaratan dalam kesepakatan tersebut.

"Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerimanya," tulis Trump di Truth Social. "Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerimanya. Ini peringatan terakhir saya."

Menanggapi peringatan Trump, Hamas menyatakan kesiapan untuk "segera duduk di meja perundingan" setelah menerima "beberapa gagasan dari pihak Amerika yang bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata."

"Gerakan Hamas menyambut baik setiap inisiatif yang mendukung upaya untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, dan menegaskan kesiapan untuk segera duduk di meja perundingan guna membahas pembebasan semua tahanan (sandera)," kata Hamas dalam pernyataan mereka.

Sebagai imbalan, Hamas menuntut "deklarasi yang jelas tentang berakhirnya perang, penarikan sepenuhnya dari Jalur Gaza, dan pembentukan komite Palestina independen untuk mengelola Jalur Gaza, yang akan segera memulai tugasnya."

Scroll to Top