Jakarta – Upaya kolaboratif antara Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Bulog membuahkan hasil positif dalam menstabilkan harga beras di seluruh Indonesia. Melalui operasi pasar berskala besar, pemerintah berhasil menekan harga beras secara signifikan, meringankan beban masyarakat.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan yang terjangkau. Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif menjadi kunci utama dalam meredam lonjakan harga. "Pemerintah hadir untuk melindungi rakyat dengan memastikan ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil, sekaligus menjaga kesejahteraan petani. Intervensi akan terus kami lakukan," tegasnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan dampak positif dari operasi pasar. Pada pekan terakhir Agustus 2025, kenaikan harga beras tercatat di 214 kabupaten/kota. Namun, pada pekan pertama September, jumlahnya menurun drastis menjadi 100 kabupaten/kota. Wilayah yang mengalami penurunan harga juga meningkat, dari 58 menjadi 105 kabupaten/kota.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi langkah Kementan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi. "Intervensi pemerintah, khususnya operasi pasar yang digelar Kementan bersama Bulog, terbukti berhasil menstabilkan harga beras. Fenomena ini jarang terjadi dalam dua tahun terakhir," ungkapnya.
Selain operasi pasar, Kementan, Kemendagri, dan Bulog juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 7.285 kecamatan pada 30 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi.
Mentan Andi Amran Sulaiman dan Mendagri Tito Karnavian turun langsung ke pasar di Palembang untuk memastikan distribusi beras SPHP berjalan lancar dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa harga beras di Zona 1 dan Zona 2 kini terkendali, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Rp 13.500/kg dan beras premium Rp 14.900/kg. Zona 3 menjadi fokus utama untuk intervensi lanjutan.
Kementan memastikan akan terus memperkuat kerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, serta pemerintah daerah demi menjaga stabilitas harga beras di seluruh wilayah. "Kami tidak akan berhenti sebelum harga benar-benar stabil di semua zona. Ini adalah komitmen kami demi rakyat," tegas Amran.