Anutin Charnvirakul: Taipan Jadi Nakhoda Baru Thailand

Kerajaan Thailand resmi menunjuk Anutin Charnvirakul sebagai Perdana Menteri (PM) terbaru. Anutin, seorang pengusaha sukses yang lama berkecimpung di dunia politik Thailand, terpilih melalui pemungutan suara di parlemen.

Dalam pemungutan suara tersebut, Anutin berhasil meraih dukungan mayoritas anggota parlemen Majelis Nasional. Lebih dari 247 suara berhasil dikantongi oleh ketua Partai Bhumjaithai ini.

"Wajar jika merasa gembira," ujar Anutin kepada awak media setibanya di lokasi pemungutan suara.

Dukungan signifikan datang dari Partai Rakyat, blok parlemen terbesar dengan 143 kursi, dengan syarat pembubaran parlemen untuk pemilihan umum baru dalam empat bulan ke depan.

Siapa Anutin Charnvirakul?

Kini, Anutin mengemban tugas sebagai PM Thailand setelah mendapat restu dari Raja Maha Vajiralongkorn atau Rama X.

"Yang Mulia Raja telah mendukung Bapak Anutin Charnvirakul untuk menjadi Perdana Menteri mulai saat ini," demikian pernyataan resmi dari Sekretaris Jenderal Majelis Rendah Parlemen Thailand.

Pria berusia 58 tahun ini bukan nama baru di pemerintahan. Sebelumnya, Anutin pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan. Ia dikenal luas sebagai tokoh di balik legalisasi ganja di Thailand pada tahun 2022.

Anutin adalah pemimpin ketiga dalam dua tahun terakhir. Ia berkuasa dengan dukungan koalisi yang memiliki syarat pembubaran parlemen dalam empat bulan untuk pemilihan umum baru.

Selain itu, Anutin juga dikenal sebagai taipan konstruksi yang konservatif. Ia berhasil menggulingkan partai Pheu Thai yang berhaluan populis dari keluarga Shinawatra. Mantan PM Thailand sebelumnya, Paetongtarn Shinawatra, dicopot dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi karena pelanggaran etika.

Dinasti Shinawatra Berakhir?

Thaksin Shinawatra, kepala keluarga dinasti Shinawatra, meninggalkan Thailand beberapa jam sebelum pemungutan suara parlemen menuju Dubai, dengan alasan mengunjungi teman dan berobat.

Sejak pemilu 2023, partai Pheu Thai mendominasi jabatan tertinggi di Thailand. Namun, keputusan Mahkamah Konstitusi yang mencopot Paetongtarn Shinawatra membuka jalan bagi Anutin untuk membentuk koalisi dan merebut kursi perdana menteri.

Scroll to Top