Kasus Kecacingan Anak di Yogyakarta Terkendali Berkat Program Intensif

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan kasus penyakit kecacingan pada anak di wilayahnya berada dalam kondisi yang terkendali, berkat cakupan pemberian obat cacing yang tinggi dan pemantauan ketat.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes DIY, Setyo Harini, menegaskan pihaknya terus memantau pelaksanaan pemberian obat cacing di seluruh wilayah, termasuk di Kabupaten Bantul yang sempat ditemukan kasus. "Di Bantul, ditemukan satu kasus dan sudah dinyatakan sembuh. Satu laporan lainnya diduga kecacingan, namun ternyata merupakan kelainan jantung bawaan," jelasnya.

Strategi utama dalam pengendalian kecacingan adalah memastikan obat cacing tidak hanya dibagikan, tetapi juga dikonsumsi langsung di hadapan petugas kesehatan atau pengawas minum obat. "Pemberian obat dipastikan sampai anak meminumnya di depan petugas, bukan sekadar memberikan obatnya saja," tegas Rini. Hal ini penting untuk memastikan anak-anak benar-benar terlindungi dari infeksi cacing.

Dinkes DIY secara rutin memonitor program pemberian obat cacing, baik ada laporan kasus maupun tidak, sebagai upaya pencegahan infeksi massal. Jika ditemukan kasus, Dinkes DIY mengimbau semua pihak untuk segera mendampingi pengobatan hingga pasien sembuh, serta memberikan edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Pelayanan terkait kasus kecacingan pada balita dapat diakses di seluruh puskesmas di wilayah DIY. Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kecacingan di DIY dilaksanakan secara rutin dua kali setahun, yaitu setiap bulan April dan Oktober.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melaporkan adanya dua kasus infeksi cacing pita sejak Januari hingga Agustus 2025 yang menyerang seorang balita dan satu orang dewasa. Kedua pasien tersebut telah mendapatkan penanganan medis yang memadai hingga dinyatakan sembuh.

Scroll to Top