Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dijadwalkan melakukan lawatan kenegaraan ke Malaysia pada 15-17 April 2025. Agenda ini menjadi kunjungan luar negeri perdana Xi di tahun tersebut, sekaligus menandai tonggak penting bagi hubungan kedua negara.
Malaysia menempatkan kunjungan ini sebagai agenda prioritas, mengingat kedudukan strategisnya sebagai Ketua ASEAN saat ini, dengan rangkaian pertemuan penting yang diagendakan sepanjang tahun. Kehadiran Xi di Malaysia, mengikuti kunjungan serupa ke Kamboja dan Vietnam, dipandang akan mempertegas posisi ASEAN di mata dunia.
Sejak tahun 2009, Tiongkok telah menjadi mitra dagang utama ASEAN. Volume perdagangan antara keduanya telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2010, menunjukkan betapa vitalnya kemitraan ini.
Bagi Malaysia, kunjungan Xi merupakan kelanjutan dari perayaan 50 tahun hubungan diplomatik yang telah terjalin erat. Jalinan sejarah panjang antara Tiongkok dan dunia Melayu, khususnya melalui Kesultanan Malaka sejak abad ke-13, menjadi fondasi kuat bagi hubungan bilateral yang kokoh.
Kunjungan Xi Jinping ke Malaysia kali ini merupakan yang kedua, setelah lawatan sebelumnya pada tahun 2013. Diharapkan, kunjungan ini akan membawa dampak signifikan dalam aspek diplomasi, ekonomi, dan geopolitik bagi kedua negara.
Selama kunjungan, Xi akan bertemu dengan Sultan Ibrahim, Raja Malaysia, dan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim. Pertemuan ini diharapkan menjadi kesempatan untuk mempererat kerja sama politik dan keamanan, memperdalam keselarasan strategi pembangunan, serta meningkatkan pertukaran budaya.
Kunjungan ini juga menjadi peluang emas bagi Malaysia dan Tiongkok untuk memperkuat komitmen bersama dan menjajaki peluang kolaborasi baru.
Meskipun dijadwalkan jauh sebelum kebijakan tarif global oleh Presiden AS saat ini, kunjungan Xi menegaskan komitmen Tiongkok untuk mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara.
Malaysia, sebagai mitra dagang utama, diharapkan dapat memanfaatkan kerjasama yang lebih erat di sektor-sektor strategis seperti pembangunan infrastruktur, ekonomi digital, dan energi terbarukan.
Xi juga diharapkan dapat memperkuat kerjasama regional ASEAN-Tiongkok, terutama dalam membahas tantangan bersama seperti isu perdagangan, keamanan, dan stabilitas kawasan.
Dalam bidang perdagangan, kunjungan Xi diperkirakan akan menghidupkan kembali proyek-proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan di Malaysia, termasuk proyek East Coast Rail Link dan inisiatif "Two Countries, Twin Parks," yang bertujuan meningkatkan konektivitas dan integrasi ekonomi antara kedua negara.
Perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Malaysia mencapai rekor 212,05 miliar dollar AS pada 2024. Selain itu, kedatangan wisatawan Tiongkok ke Malaysia meningkat signifikan, mencapai lebih dari tiga juta wisatawan tahun ini berkat kebijakan bebas visa selama 30 hari.
Malaysia menargetkan untuk menarik lima juta wisatawan Tiongkok setiap tahunnya, dan kunjungan Xi diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata negara ini. Lebih dari 300 jurnalis dari Tiongkok dan media internasional telah mengajukan permohonan untuk meliput kunjungan bersejarah ini.