Penyakit kardiovaskular, dulu dianggap masalah usia lanjut, kini semakin mengkhawatirkan kaum muda. Data menunjukkan satu dari lima pasien serangan jantung berusia di bawah 40 tahun. Ironisnya, wanita justru lebih rentan terhadap risiko kematian akibat penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, namun seringkali tidak terdeteksi atau kurang mendapat penanganan yang tepat.
Mengapa ini terjadi? Para ahli menduga karena banyak wanita berisiko tinggi luput dari deteksi karena dianggap "sehat" berdasarkan faktor risiko standar penyakit jantung yang dikenal sebagai "SMuRFs" (Merokok, Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi seperti Tidak Terdiagnosis, Gagal Ginjal, Riwayat Keluarga, dan Stres) – terutama hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan kebiasaan merokok.
Namun, harapan baru muncul. Sebuah penelitian menemukan bahwa tes darah bernama hsCRP (high-sensitivity C-reactive protein) dapat membantu mengidentifikasi wanita berisiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh metode pemeriksaan tradisional. Wanita yang tampaknya sehat tetapi mengalami peradangan memiliki risiko seumur hidup yang signifikan terhadap penyakit jantung. Idealnya, wanita ini harus diidentifikasi di usia 40-an, sehingga perawatan preventif dapat dimulai sebelum penyakit menetap di usia 70-an.
Penelitian melibatkan ribuan wanita sehat yang tidak memiliki faktor risiko SMuRF. Mereka menjalani tes hsCRP dan diamati selama 30 tahun. Hasilnya? Wanita dengan kadar hsCRP tinggi (di atas 3 mg/L) memiliki:
- Peningkatan risiko seumur hidup sebesar 77 persen untuk penyakit jantung koroner.
- Peningkatan risiko seumur hidup sebesar 52 persen untuk mengalami peristiwa kardiovaskular utama.
- Peningkatan risiko seumur hidup sebesar 39 persen untuk stroke.
Kabar baiknya, obat statin dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 38 persen pada individu yang tidak memiliki SMuRF tetapi mengalami peradangan. Selain terapi statin, perubahan gaya hidup juga krusial.
Langkah Pencegahan Serangan Jantung Dini pada Wanita:
Selain faktor risiko SMuRFs, obesitas, usia, riwayat keluarga, pola makan buruk, kurang olahraga, dan konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Waspadai gejala serangan jantung pada wanita yang seringkali berbeda dari pria, seperti nyeri di tubuh bagian atas, sesak napas, pusing, keringat dingin, kelelahan, serta mual dan muntah.
Berikut tujuh langkah penting untuk mencegah serangan jantung dini:
- Pertahankan berat badan ideal.
- Konsumsi makanan sehat untuk jantung.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari alkohol.
- Aktif bergerak sepanjang hari.
- Kelola stres dengan baik.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan dan pantau faktor risiko SMuRFs.
Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk saran dan pengobatan yang tepat. Jangan tunda! Kesehatan jantung adalah investasi masa depan Anda.