Waspada! Kasus Difteri di Indonesia Kembali Mengkhawatirkan

Kementerian Kesehatan RI memberikan peringatan penting kepada masyarakat terkait peningkatan kasus difteri di berbagai daerah. Penyakit menular ini mengancam kesehatan masyarakat dan hanya dapat dicegah dengan imunisasi lengkap serta merata.

Lonjakan Kasus Difteri

Data terbaru menunjukkan tren kenaikan kasus difteri yang signifikan. Pada tahun 2024, tercatat 943 kasus suspek difteri di 210 kabupaten/kota yang tersebar di 33 provinsi. Hingga 25 Agustus 2025, sudah ada 417 suspek di 146 kabupaten/kota di 29 provinsi, dengan 50 kejadian luar biasa (KLB) difteri di 45 kabupaten/kota. Kondisi ini menjadi sinyal bahaya bahwa kewaspadaan terhadap difteri tidak boleh diabaikan.

Cakupan Imunisasi yang Belum Optimal

Salah satu penyebab utama meningkatnya kasus difteri adalah cakupan imunisasi yang belum mencapai target. Hingga Juli 2025, capaian imunisasi bayi lengkap baru 41%, sementara imunisasi anak sekolah mencapai 42,6%. Rendahnya cakupan imunisasi ini menyebabkan peningkatan jumlah anak zerodose (belum pernah mendapatkan imunisasi DPT). Ironisnya, Indonesia kini menduduki peringkat keenam dunia dengan jumlah anak zerodose terbanyak.

Imunisasi: Kunci Pencegahan Difteri

Imunisasi merupakan langkah pencegahan difteri paling efektif. Imunisasi difteri diberikan sebanyak 3 dosis primer saat bayi, diikuti dengan dosis penguat di bawah usia 2 tahun, serta pada kelas 1, 2, dan 5 SD atau sederajat. Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata akan membentuk herd immunity, melindungi seluruh masyarakat dari ancaman difteri.

Tantangan Imunisasi di Indonesia

Selain cakupan yang belum merata, program imunisasi di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keraguan masyarakat, penyebaran hoaks tentang efek samping vaksin, serta isu kehalalan vaksin. Hal ini menyebabkan semakin banyak anak yang rentan terhadap difteri.

Pentingnya Kewaspadaan dan Komitmen terhadap Imunisasi

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Mari pastikan imunisasi sebagai hak anak bangsa dapat terlaksana dengan baik. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam program imunisasi, kita dapat melindungi generasi penerus dari ancaman penyakit difteri.

Scroll to Top