Bali, 5 September 2025 – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan langkah besar pemerintah dalam memerangi kanker paru, salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan saat membuka Pertemuan Tahunan ke-5 Asian Association for Pediatric and Congenital Heart Surgery (AAPCHS) yang berkolaborasi dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular Indonesia (PIT HBTKVI) di Bali.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah memperkuat deteksi dini kanker. Menkes Budi menegaskan bahwa mengidentifikasi kanker pada tahap awal secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Kanker yang terdeteksi pada stadium satu seringkali dapat ditangani hanya dengan operasi, menghindari kebutuhan akan kemoterapi atau radioterapi.
Program ini merupakan bagian integral dari strategi Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular, khususnya penyakit jantung dan kanker. Meski infrastruktur kesehatan penting, faktor manusia tetap menjadi kunci keberhasilan. Skrining yang lebih efektif akan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Sebagai tindakan nyata, pemerintah mendistribusikan alat CT Scan dosis rendah ke seluruh kota di Indonesia, memungkinkan skrining kanker paru yang lebih cepat dan merata. Selain itu, 514 laboratorium imunohistokimia disiapkan di berbagai kota untuk meningkatkan akurasi diagnosis.
Di tingkat provinsi, rencana pengembangan laboratorium patologi anatomi dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) akan mempercepat diagnosis kanker dan memfasilitasi terapi yang lebih tepat sasaran. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memerangi kanker paru melalui deteksi dini dan penanganan yang efektif.