Thaksin Shinawatra Kembali Mendekam di Penjara Setelah Putusan MA

Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, kembali harus mendekam di balik jeruji besi. Mahkamah Agung (MA) Thailand pada hari Selasa memutuskan bahwa Thaksin harus menjalani hukuman satu tahun penjara atas pelanggaran hukum terkait penahanannya sebelumnya di sebuah kamar VIP rumah sakit.

Thaksin, seorang tokoh miliarder yang memiliki pengaruh besar di Thailand, sebelumnya divonis delapan tahun penjara atas kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan setelah kembali ke tanah air pada Agustus 2023, usai bertahun-tahun hidup dalam pengasingan di luar negeri.

Kontroversi muncul karena Thaksin tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu di penjara. Ia hanya ditahan beberapa jam sebelum dipindahkan ke sebuah kamar pribadi di Rumah Sakit Umum Kepolisian Bangkok dengan alasan masalah jantung dan nyeri dada. Pemindahan ini menimbulkan kecurigaan dan kemarahan di kalangan masyarakat.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kemudian meringankan hukumannya menjadi satu tahun penjara. Thaksin akhirnya dibebaskan bersyarat setelah enam bulan, yang seluruhnya dihabiskan di rumah sakit.

"Mengirim terdakwa ke rumah sakit adalah tindakan ilegal. Penyakitnya tidak bersifat darurat, dan masa tinggal di rumah sakit tidak bisa dianggap sebagai bagian dari masa hukuman," demikian pernyataan tegas dari Mahkamah Agung Thailand.

Majelis hakim yang terdiri dari lima hakim agung berpendapat bahwa lamanya Thaksin dirawat di rumah sakit bukan semata-mata tanggung jawab para dokter. Mereka juga menilai bahwa Thaksin sengaja memperpanjang masa inapnya.

Thaksin hadir langsung dalam pembacaan putusan tersebut, didampingi oleh putrinya, yang juga mantan PM, Paetongtarn Shinawatra.

Setelah putusan dibacakan, Mahkamah Agung langsung mengeluarkan surat perintah penangkapan agar Thaksin dibawa ke Penjara Bangkok.

Segera setelah sidang selesai, Thaksin dibawa dengan mobil van milik departemen pemasyarakatan.

Pesan Thaksin: Tetap Kuat

Menanggapi putusan ini, Thaksin menyampaikan pesan melalui Facebook.

"Hari ini, saya mungkin kehilangan kebebasan fisik, tetapi saya tetap memiliki kebebasan berpikir untuk memberikan manfaat bagi negara dan rakyat," tulis Thaksin.

"Saya akan tetap kuat secara fisik dan mental, serta meluangkan waktu untuk mengabdi kepada raja, negara, dan rakyat Thailand," pungkasnya.

Scroll to Top