Jakarta – Pemerintah menyoroti konsentrasi kekuatan di pasar e-commerce Indonesia yang kini didominasi oleh segelintir pemain besar. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan sulitnya platform-platform yang lebih kecil untuk bersaing.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengimbau Menteri Perdagangan untuk memberikan perhatian khusus pada platform-platform yang skalanya lebih kecil. Ia menyoroti bagaimana platform e-commerce yang diharapkan bisa merangkul berbagai tingkatan pelaku bisnis, kini justru terpusat pada tiga hingga empat platform saja.
Airlangga menilai, di era kecerdasan buatan (AI), platform-platform di luar empat besar tersebut semakin kesulitan untuk bersaing. Algoritma yang tertinggal membuat bisnis e-commerce menjadi sangat bergantung pada modal besar (capital intensive).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan menekankan pentingnya ekosistem ekonomi yang kuat sebagai penopang e-commerce, terutama peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Peningkatan kualitas dan daya saing UMKM menjadi kunci agar produk mereka diminati konsumen.
E-commerce, menurutnya, adalah bagian integral dari ekosistem tersebut. Pemerintah berupaya memberdayakan seluruh elemen ekosistem, mulai dari UMKM, e-commerce, hingga konsumen, agar dapat tumbuh dan berkembang bersama.