Hussein al-Sheikh, ajudan dekat Mahmoud Abbas, baru-baru ini ditunjuk sebagai wakil presiden pertama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Langkah ini menjadikannya kandidat terdepan untuk menggantikan Abbas, presiden Palestina saat ini. Meski begitu, penunjukan ini tidak serta merta menjamin posisinya sebagai presiden.
Siapakah Hussein al-Sheikh?
Al-Sheikh adalah tokoh veteran dalam gerakan Fatah, partai yang mendominasi Otoritas Palestina (PA). Pada usia 64 tahun, ia dianggap sebagai orang kepercayaan Abbas. Ia pernah mendekam di penjara Israel selama lebih dari 10 tahun pada akhir 1970-an dan awal 80-an, di mana ia juga belajar bahasa Ibrani.
Jabatan Penting dan Kekuasaan di Palestina
Al-Sheikh menjabat sebagai sekretaris jenderal Komite Eksekutif PLO dan kepala departemen negosiasi. Ia juga mengawasi misi diplomatik Palestina di luar negeri. Tanggung jawabnya atas urusan sipil menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di PA. Kantornya mengatur izin perjalanan yang memungkinkan warga Palestina bekerja dan berobat di Israel, memberinya pengaruh besar atas kehidupan warga Palestina dan saingan politiknya.
Kontroversi dan Citra Negatif
Al-Sheikh adalah tokoh kontroversial. Seiring meningkatnya kontrol Israel atas Tepi Barat, PA dianggap tidak efektif, korup, dan bertindak sebagai subkontraktor bagi Israel. Al-Sheikh dipandang sebagai simbol dari sistem ini. Ia pernah menyatakan bahwa bekerja sama dengan Israel adalah satu-satunya cara untuk membantu warga Palestina dalam situasi sulit.
Jaringan Internasional yang Kuat
Al-Sheikh memiliki jaringan internasional yang kuat, yang mungkin menguntungkannya. Israel tidak menganggap Abbas serius dalam hal perdamaian, tetapi al-Sheikh memiliki hubungan kerja yang baik dengan Israel. Ia juga mewakili Abbas dalam pertemuan internasional dengan negara-negara Teluk Arab dan Amerika Serikat.
Belum Pasti Menjadi Presiden
Meski menjadi kandidat terdepan, Al-Sheikh belum pasti menjadi presiden. Abbas masih memiliki wewenang atas wakil presidennya dan dapat memecatnya. Jika Abbas meninggal atau tidak mampu lagi, Al-Sheikh hanya akan menjabat sebagai presiden sementara. Komite eksekutif PLO perlu memilih pengganti tetap, dan tidak ada jaminan komite akan mendukung Al-Sheikh.
Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
Al-Sheikh sering bertemu dengan pejabat senior Israel karena perannya dalam mengoordinasikan izin Israel. Beberapa pejabat Israel memandangnya sebagai tokoh yang sangat positif karena dapat membantu rakyat Palestina melalui izin dan proyek pembangunan. Namun, banyak warga Palestina yang tidak dapat menerima citra pemimpin Palestina yang dianggap melayani kepentingan Israel. Kedekatan Al-Sheikh dengan Israel membuatnya dituding sebagai "tangan kanan Zionis."