Internet Desa Kaltim: Bukan Sekadar Pemasangan, Tapi Pemanfaatan yang Tepat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memacu program internet desa, namun tantangan utamanya bukan hanya sebatas infrastruktur. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menekankan pentingnya pemanfaatan internet secara produktif oleh warga desa.

"Kita harus pastikan internet yang dibangun benar-benar membawa perubahan positif bagi masyarakat. Jangan sampai investasi besar ini tidak memberikan dampak signifikan," ujarnya.

Hingga saat ini, 414 desa dari target 841 desa telah terhubung. Pemprov Kaltim menargetkan seluruh desa terjangkau internet pada tahun 2026, dengan biaya langganan ditanggung hingga 2029. Desa-desa di pedalaman akan memanfaatkan satelit Starlink dengan dukungan panel surya, sementara desa yang lebih dekat akan menggunakan kabel optik.

Tahun ini, Pemprov mengalokasikan Rp12,5 Milyar, mencakup biaya instalasi dan langganan internet. Setiap desa akan memiliki titik akses dengan kecepatan 50 Mbps hingga 200 Mbps, tergantung penyedia layanan.

Namun, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah desa yang terhubung. Literasi digital masyarakat desa menjadi kunci utama. "Internet jangan hanya dipakai untuk hiburan semata. Kita ingin internet menjadi alat produksi yang mendukung pendidikan, kesehatan, UMKM, dan pengembangan desa wisata," jelasnya.

Ia mencontohkan kasus di Amazon, di mana internet satelit justru disalahgunakan untuk judi online dan pornografi. "Kita tidak ingin hal serupa terjadi di Kaltim. Internet desa harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat," tegasnya.

Scroll to Top