DKI Jakarta Gencarkan Evaluasi Imunisasi Campak Hingga Tingkat RT/RW

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menekankan pentingnya evaluasi mendalam terkait cakupan imunisasi campak, menjangkau hingga tingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan masih adanya kasus penyakit menular campak di ibukota.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, evaluasi hingga unit terkecil seperti RW dan RT akan membantu memetakan wilayah mana saja yang belumOptimal dalam pelaksanaan imunisasi campak, measles rubella (MR), dan program imunisasi lainnya.

Faktor-faktor seperti kesadaran individu, aksesibilitas, atau mobilitas penduduk yang tinggi, khususnya bagi pendatang baru di Jakarta, menjadi perhatian utama. Hal ini dapat menyebabkan mereka terlewat dari jangkauan pos pelayanan terpadu (posyandu) atau bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).

Meskipun cakupan imunisasi campak dan rubella di DKI Jakarta dalam dua tahun terakhir telah melampaui 100 persen, dan tahun ini mencapai sekitar 71,38 persen (dengan September sebagai bulan imunisasi, terutama menyasar siswa kelas 1 SD), peningkatan kasus terduga dan terkonfirmasi campak tetap terjadi.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan peningkatan kasus campak dari Januari hingga Agustus 2025. Awalnya tercatat dua kasus terkonfirmasi pada Januari, kemudian meningkat menjadi 13 kasus pada Februari. Lonjakan signifikan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dari 12 kasus (Mei) menjadi 18 kasus (Juni), 67 kasus (Juli), dan 93 kasus (Agustus).

Pemprov DKI Jakarta menekankan pentingnya investigasi mendalam terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada peningkatan kasus tersebut. Evaluasi mencakup analisis wilayah dengan pelaporan kasus tinggi, kebutuhan edukasi, serta peninjauan kembali cakupan imunisasi di tingkat unit terkecil.

Hingga September 2025, tercatat 218 kasus campak di DKI Jakarta, tanpa laporan kasus berat maupun kematian. Fokus pengawasan saat ini tertuju pada Jakarta Barat, khususnya Cengkareng, Kelurahan Kapuk, dengan upaya penanggulangan campak yang intensif dan terkoordinasi lintas sektor.

Imunisasi ditegaskan sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif dalam mencegah penyakit, termasuk campak. Imunisasi campak direkomendasikan diberikan tiga kali pada anak, yaitu pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat duduk di kelas 1 SD.

Scroll to Top