BUMDes Bintang Baru Utama: Dari Keterpurukan Pandemi ke Gemilang Ekonomi Desa

Pandemi COVID-19 di awal 2020 menjadi pukulan berat bagi banyak sektor, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bintang Baru Utama di Desa Parit Baru, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. BUMDes yang baru saja dirintis pada 2019 ini, harus menghadapi kenyataan pahit ketika usaha penyediaan bahan bangunan mereka tergerogoti akibat pandemi.

Awalnya, BUMDes ini mendulang pendapatan Rp28 juta dari Juli hingga Desember 2019. Namun, angka ini merosot tajam menjadi hanya Rp19 juta di tahun 2020, seiring dengan pemangkasan dana desa yang dialihkan untuk penanganan COVID-19. Hal ini berdampak langsung pada bisnis BUMDes yang mengandalkan proyek pembangunan desa.

Di tengah keterpurukan, pengurus BUMDes melihat peluang baru. Peningkatan interaksi digital masyarakat selama pandemi membuka potensi bisnis internet desa. Meskipun terkendala modal, mereka gigih mencari investor dan berhasil mendapatkan suntikan dana Rp246 juta untuk memulai bisnis ini.

Keputusan ini terbukti jitu. Bisnis internet desa mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, dengan total 500 pelanggan. Potensi pasar masih sangat besar, mengingat ada 8.000 kepala keluarga di desa tersebut. Kebangkitan BUMDes terlihat dari peningkatan pendapatan yang signifikan. Pada 2022, pendapatan mencapai Rp670 juta, kemudian melonjak menjadi Rp1,4 miliar pada 2023, dan terus meningkat hingga Rp1,5 miliar di tahun 2024.

Kini, BUMDes Bintang Baru Utama tak hanya menyediakan internet desa, tetapi juga merambah bisnis sembako, alat tulis kantor, dan lainnya. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan desa, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi 39 warga setempat, mulai dari pengurus hingga tenaga operasional.

Prestasi BUMDes ini menarik perhatian Bank Rakyat Indonesia (BRI). BUMDes Bintang Baru Utama menjadi sasaran program Desa BRILian, sebuah inisiatif BRI untuk mendukung pengembangan desa berbasis komunitas dan teknologi. Program ini diharapkan dapat membantu desa mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya melalui ekosistem keuangan digital BRI.

Kepala Desa Parit Baru, Musa, menyatakan bahwa kemajuan BUMDes ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah desa yang memberikan penyertaan modal setiap tahunnya. Ia berharap BUMDes terus berinovasi dan tidak cepat puas dengan hasil yang dicapai.

BRI melalui Branch Office Head Pontianak, Ardika Prasetyo, mengatakan bahwa program Desa BRILian bertujuan untuk meningkatkan inovasi ekonomi di desa, memajukan BUMDes, meningkatkan literasi keuangan, dan memudahkan akses keuangan di desa. Program ini juga melibatkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas BUMDes dan kerjasama dalam hal perbankan.

Pada tahun 2025, BRI kembali membuka pendaftaran program Desa BRILian sebagai wujud komitmen untuk mendukung pembangunan desa, pemerataan ekonomi, dan percepatan pengentasan kemiskinan. BRI percaya bahwa desa yang berdaya akan menjadi kunci terciptanya perekonomian nasional yang kuat dan inklusif.

Dengan adanya program Desa BRILian, diharapkan BUMDes dapat terus menggeliatkan ekonomi masyarakat dan daerah, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta memajukan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Scroll to Top