Balikpapan Intensifkan Vaksinasi Campak Usai Peningkatan Kasus

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan bergerak cepat dalam menanggulangi peningkatan kasus Campak. Langkah utama yang diambil adalah memperkuat program vaksinasi dan menelusuri riwayat kontak dari setiap pasien positif.

Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa timnya terjun langsung ke lapangan untuk mendata lingkungan terdekat pasien, mulai dari rumah hingga sekolah. Upaya ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi penularan.

"Jika ditemukan potensi penularan, kami segera melakukan vaksinasi, terutama bagi mereka yang pernah kontak dengan pasien," ujarnya.

Ditemukan bahwa sejumlah anak belum mendapatkan imunisasi Campak lengkap sejak usia dini. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti anggapan orang tua bahwa imunisasi cukup dilakukan sekali di tahun pertama, atau anak yang batal divaksin karena sakit dan tidak dijadwalkan ulang.

Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebenarnya telah disiapkan sebagai pelengkap, namun tidak semua siswa berpartisipasi karena alasan kesehatan atau penolakan dari keluarga.

Untuk mengatasi hal ini, Dinkes Balikpapan memperluas sosialisasi melalui berbagai saluran, termasuk radio dan bekerja sama dengan pihak kelurahan.

"Setiap ada laporan kasus, kami bersama Lurah langsung melakukan pemeriksaan dan vaksinasi. Respon masyarakat sejauh ini sangat positif," kata Alwiati.

Penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan bukan karena adanya korban meninggal, melainkan karena peningkatan jumlah kasus yang signifikan. Langkah ini diambil agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Alwiati menegaskan bahwa vaksin Campak mampu menekan tingkat keparahan penyakit.

"Anak yang divaksin tetap bisa terinfeksi, tetapi gejalanya jauh lebih ringan dibandingkan yang tidak mendapat imunisasi," pungkasnya.

Scroll to Top