Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkatkan upaya pencegahan penularan campak melalui program imunisasi yang intensif. Fokus utama adalah bayi berusia sembilan bulan, anak usia 18-24 bulan, dan siswa yang baru memasuki sekolah dasar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menekankan pentingnya imunisasi rutin sebagai langkah preventif utama. Imunisasi diberikan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus campak, sehingga mengurangi risiko infeksi pada anak-anak.
Campak, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat memicu komplikasi serius seperti masalah jantung, kebutaan, hingga kerusakan paru-paru. Bahkan, kasus yang tidak tertangani dengan baik berpotensi menyebabkan kematian. Proses pemulihan dari campak membutuhkan waktu yang cukup lama, antara 14 hingga 21 hari, dan memerlukan perawatan rutin.
Gejala awal campak meliputi demam tinggi, sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan munculnya bintik-bintik putih di dalam mulut. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyerang semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Hingga September 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat 22 kasus suspek campak. Dari jumlah tersebut, satu kasus telah dikonfirmasi positif melalui uji laboratorium di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit campak.