Danantara dan Pertamina Tingkatkan Sinergi untuk Ketahanan Energi Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengelola Investasi Danantara dan PT Pertamina (Persero) menggelar pertemuan penting di Jakarta pada Rabu (24/4/2025) untuk membahas peningkatan sinergi dan peran strategis Pertamina dalam menjaga ketahanan energi Indonesia.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh jajaran petinggi Danantara, termasuk Chief Executive Officer (CEO) Rosan P Roeslani, Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria, dan Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir. Dari pihak Pertamina, hadir Direktur Utama Simon Aloysius Mantiri dan Komisaris Utama Mochamad Iriawan.

Rosan P Roeslani menekankan komitmen Danantara untuk memperkuat sinergi dengan Pertamina demi menjamin ketersediaan energi yang terjangkau dan berkelanjutan di masa depan.

Dalam pertemuan itu, dibahas transformasi Pertamina yang telah berjalan sejak 2021, termasuk pencapaian kinerja positif perusahaan. Saat ini, Pertamina memiliki enam subholding dan 260 entitas. Selain itu, disoroti juga kontribusi Pertamina terhadap penerimaan negara yang konsisten di atas Rp 300 triliun per tahun, menjadikannya penyumbang pajak terbesar di luar dividen.

Pertamina berencana menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy) untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung transisi energi. Strategi ini mencakup peningkatan produksi migas domestik, digitalisasi layanan, dan peningkatan penggunaan biofuel.

Sebagai informasi, Pertamina menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikelola oleh Danantara sejak Maret 2025. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan BUMN melalui Danantara. Selain Pertamina, enam BUMN lain yang juga masuk dalam pengelolaan Danantara pada tahap awal adalah MIND ID, Bank Mandiri, BRI, PLN, BNI, dan Telkom Indonesia. Nantinya, seluruh perusahaan BUMN akan berada di bawah pengelolaan Danantara.

Scroll to Top