Ekonom Ingatkan Menteri Keuangan Baru: Jaga Ucapan, Fokus APBN, Berantas Ekonomi Ilegal

Para ekonom memberikan sejumlah catatan penting kepada Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Salah satu poin utama adalah kehati-hatian dalam mengeluarkan pernyataan, karena ucapan seorang Menkeu dapat berdampak besar pada persepsi investor dan pasar terhadap Indonesia.

"Menkeu harus sangat berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Apa yang diucapkan seorang Menkeu dicatat oleh investor dan bisa langsung dianggap sebagai kebijakan," ujar seorang ekonom dari Universitas Paramadina.

Selain itu, Menkeu juga diminta untuk tidak memberikan janji yang berlebihan atau terlalu menyederhanakan masalah, karena hal ini dapat merusak kredibilitas pemerintah di mata pasar.

Fokus utama Menkeu yang baru adalah meningkatkan efektivitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Disiplin fiskal menjadi kunci agar APBN tepat sasaran. Pemangkasan transfer ke daerah sebaiknya tidak dilakukan terlalu besar, karena dapat memicu kenaikan pajak daerah.

Salah satu tugas penting lainnya adalah memberantas underground economy, seperti penyelundupan dan tindakan ilegal lainnya yang menyebabkan penghindaran pajak. Potensi pajak yang bisa didapatkan dari penanganan underground economy ini mencapai ratusan triliun rupiah.

Ekonom senior dari Universitas Paramadina juga menekankan pentingnya bagi Menkeu untuk tidak sembarangan memberikan target pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus didorong oleh sektor industri yang kuat, bukan hanya mengandalkan kebijakan pemerintah.

"Menumbuhkan ekonomi 7% itu bukan hanya tugas Kementerian Keuangan, tetapi juga bagaimana sektor industri bisa go global dan meningkatkan ekspornya," jelasnya.

Empati dan kepekaan terhadap situasi negara juga menjadi kualitas penting yang harus dimiliki oleh seorang Menkeu.

Scroll to Top