Selama ini, lubang hitam dikenal sebagai monster kosmik yang melahap segala sesuatu di sekitarnya, termasuk bintang-bintang. Namun, sebuah penemuan revolusioner mengungkap sisi lain yang mengejutkan: lubang hitam ternyata juga sering memuntahkan materi kembali ke luar angkasa.
Penemuan ini didukung oleh data dari teleskop luar angkasa Jepang, XRISM, yang melibatkan kerjasama badan antariksa dunia seperti NASA dan ESA. Para ilmuwan mengamati sistem bintang bernama 4U 1630-472, yang berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Sistem ini terdiri dari lubang hitam berukuran kecil, hanya beberapa kali massa Matahari, dan sebuah bintang mirip Matahari.
Gravitasi dahsyat lubang hitam menarik materi dari bintang pendampingnya. Materi ini tidak langsung masuk ke dalam lubang hitam, melainkan membentuk cakram akresi, yaitu piringan gas dan debu yang berputar mengelilingi lubang hitam. Sebagian materi kemudian jatuh ke inti lubang hitam, memicu suhu ekstrem hingga 10 juta derajat Celsius di dalam cakram akresi. Suhu setinggi ini menghasilkan pancaran sinar-X yang sangat terang, yang dapat dideteksi oleh teleskop.
Sinar-X dari sistem 4U 1630-472 sering mengalami perubahan intensitas. Terkadang redup, sebanding dengan cahaya Matahari, lalu tiba-tiba melonjak hingga 10.000 kali lipat hanya dalam hitungan hari. Lonjakan ini disebut outburst, yaitu periode ketika lubang hitam melahap materi lebih banyak dari biasanya.
Pada 16 Februari 2024, XRISM mengamati sistem ini di akhir fase outburst. Meskipun sinar-X sudah meredup, lubang hitam masih memuntahkan materi ke luar angkasa dengan kecepatan luar biasa, mencapai 32 juta kilometer per jam atau 3% kecepatan cahaya. Kecepatan ini setara dengan 15.000 kali lebih cepat dari jet tempur F-16!
Fenomena ini dianalogikan seperti menuangkan air ke dalam gelas. Jika menuang terlalu banyak, sebagian air akan tumpah. Namun, yang mengejutkan, lubang hitam juga memuntahkan materi meski yang masuk sedikit, seolah-olah sedikit air yang dituang ke wadah besar tetap tercecer.
Penemuan ini sangat penting karena lubang hitam kecil dapat memberikan gambaran tentang cara kerja lubang hitam supermasif di pusat galaksi. Perubahan aliran gas dalam skala waktu beberapa tahun pada lubang hitam kecil dapat memberikan petunjuk tentang proses yang berlangsung selama ratusan juta tahun pada lubang hitam raksasa yang memengaruhi evolusi galaksi.