Pemerintah Genjot Likuiditas, Ekonomi Diharapkan Melesat

Pemerintah berupaya keras untuk meningkatkan likuiditas di pasar keuangan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Menteri Keuangan menegaskan bahwa koordinasi kebijakan fiskal dan moneter akan dilakukan secara seksama agar tidak mempersempit ruang gerak perbankan.

Sinergi erat antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) menjadi kunci. Langkah-langkah strategis akan diambil untuk memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai di masyarakat.

BI sendiri telah memulai langkah pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuan hingga level 5%. Di sisi lain, pemerintah akan mempercepat pencairan anggaran negara. Kombinasi ini diharapkan mampu menggairahkan sektor swasta dan memacu pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pelaksanaan program-program yang sudah direncanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Menurut Menteri Keuangan, potensi ekonomi Indonesia masih sangat besar. Oleh karena itu, langkah-langkah agresif dalam meningkatkan likuiditas diperkirakan tidak akan memicu lonjakan inflasi yang berlebihan. Data menunjukkan inflasi di Indonesia masih terkendali, berada di angka 2,31% secara tahunan pada Agustus 2025.

Dengan demikian, kekhawatiran akan inflasi yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat (demand pull inflation) dinilai belum relevan.

Scroll to Top