Kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2024 kembali mencuat, menyeret nama Ustaz Khalid Basalamah. Setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Khalid Basalamah mengaku menjadi korban sebuah perusahaan travel bernama PT Muhibbah yang berasal dari Pekanbaru.
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas di kantor Muhibbah Tour and Travel di Jalan Kartini, Pekanbaru, berjalan normal. Perusahaan travel yang telah beroperasi selama puluhan tahun ini tetap melayani pelanggan seperti biasa.
Seorang karyawan PT Muhibbah menepis tudingan penipuan yang ditujukan kepada perusahaan mereka. "Kami tidak melakukan penipuan kepada siapapun, termasuk kepada Ustaz Khalid Basalamah," ujarnya.
Klarifikasi Pihak PT Muhibbah
Pihak Muhibbah menegaskan bahwa semua informasi telah disampaikan secara rinci oleh pemilik perusahaan, Ibnu Mas’ud, kepada penyidik KPK. Mereka bahkan menyatakan dukungan penuh terhadap proses hukum yang sedang berjalan agar kasus ini dapat diungkap secara transparan.
"Semua keterangan sudah kami berikan sejelas-jelasnya kepada KPK. Kami mendukung agar proses hukum ini berjalan transparan dan mengungkap praktik-praktik yang melanggar hukum," kata perwakilan perusahaan.
Pengakuan Ustaz Khalid Basalamah
Sebelumnya, Ustaz Khalid Basalamah menjalani pemeriksaan di KPK selama 7,6 jam. Setelah pemeriksaan, Khalid menyatakan bahwa dirinya dan rombongan jamaahnya menjadi korban praktik yang dilakukan oleh PT Muhibbah.
"Awalnya kami bersama jamaah furoda, sudah membayar dan siap berangkat. Namun, Ibnu Mas’ud, pemilik PT Muhibbah dari Pekanbaru, menawarkan visa lain. Akhirnya kami ikut dengan visa tersebut melalui travel-nya," ungkap Khalid.