Pasar ponsel pintar kelas atas mengalami pertumbuhan yang signifikan di paruh pertama tahun 2025. Data terbaru menunjukkan penjualan ponsel premium melonjak 8%, melampaui pertumbuhan pasar ponsel secara keseluruhan yang hanya 4%.
Ponsel premium, didefinisikan sebagai perangkat dengan harga US$ 600 (sekitar Rp 9,88 juta) atau lebih, kini menjadi pendorong utama nilai pasar ponsel global, menyumbang lebih dari 60%. Hal ini mendorong para produsen untuk semakin agresif dalam meluncurkan produk di segmen harga ini.
Tren "premiumisasi" menjadi kunci pertumbuhan ini. Konsumen semakin mengandalkan ponsel dalam kehidupan sehari-hari dan mencari fitur yang lebih canggih. Selain itu, ponsel premium kini semakin terjangkau.
Apple masih memimpin pasar premium dengan pangsa 62%. Meskipun mengalami pertumbuhan signifikan di negara berkembang, Apple kehilangan pangsa pasar di China akibat persaingan ketat dengan Huawei dan Xiaomi.
Xiaomi juga mencatat pertumbuhan penjualan premium yang pesat, didorong oleh peluncuran produk premium di berbagai lini bisnis, termasuk mobil listrik dan perangkat IoT. Peluncuran seri Xiaomi 15 di Indonesia semakin memperkuat posisi mereka di pasar.
Namun, kejutan terbesar datang dari Google dengan Pixel 9. Ponsel ini mencatat lonjakan penjualan yang luar biasa berkat fitur kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan teknologi Gemini.
Kinerja penjualan seri premium terbaru Samsung, Galaxy S25, juga menunjukkan peningkatan. Ke depan, Samsung diperkirakan akan semakin mengandalkan seri ponsel lipat mereka, yaitu Z Fold 7, untuk mendominasi pasar premium.