Tuban Tingkatkan Kewaspadaan DBD Jelang Musim Hujan

Kabupaten Tuban bersiap menghadapi ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang musim penghujan. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban bergerak cepat dengan menggelar monitoring, evaluasi, serta memperkuat kewaspadaan lintas sektor di dua wilayah yang mencatat kasus DBD tertinggi: Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Palang.

Kegiatan penting ini diadakan di Balai Desa Cendoro (Palang) dan Balai Desa Sembungrejo (Merakurak). Tujuan utamanya adalah untuk menekan angka kasus DBD dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Data menunjukkan bahwa Kecamatan Palang mencatat 37 kasus DBD, dengan tiga pasien meninggal dunia. Di Desa Cendoro, satu kasus berujung pada kematian. Upaya fogging telah dilakukan sebanyak tujuh kali di wilayah ini. Sementara itu, Kecamatan Merakurak melaporkan 102 kasus dengan dua pasien meninggal. Desa Sembungrejo mencatat 27 kasus tanpa korban jiwa, dan fogging telah dilakukan sebanyak 17 kali sebagai langkah penanggulangan.

Plt. Kepala Dinkes P2KB Tuban, drg. Roikan, M.H., menekankan pentingnya pemantauan rutin dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan DBD. Beliau mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik-jentik yang terus berkembang. Penggunaan fogging yang berlebihan bahkan dapat membuat nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida. "Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya mengandalkan fogging," tegasnya.

Drg. Roikan juga mengimbau semua pihak untuk aktif mensosialisasikan gerakan PSN di lingkungan masing-masing, mengingat awal musim hujan berpotensi mempercepat penyebaran penyakit DBD. “Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” ujarnya.

Plt. Camat Palang, Eko Wardono, menyambut baik langkah cepat dari Dinkes P2KB. Ia menilai kegiatan ini membantu masyarakat memahami langkah-langkah pencegahan dan memperkuat koordinasi antar sektor.

Camat Merakurak, Mohammad Mustakim, menambahkan bahwa PSN perlu diaktifkan kembali di setiap rumah dan lingkungan agar potensi perkembangbiakan nyamuk dapat ditekan sejak dini.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Puskesmas Palang, Sumurgung, Merakurak, dan Temandang, penanggung jawab program DBD, kader Jumantik, kader Integrasi Layanan Primer (ILP), serta tokoh masyarakat setempat. Dengan kolaborasi ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat akan semakin kuat dalam menekan angka kasus DBD di Kabupaten Tuban.

Scroll to Top