Hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar selama lebih dari 24 jam menyebabkan banjir di hampir seluruh wilayah. Kantor Basarnas Bali melaporkan tim SAR gabungan terus berupaya mencapai titik-titik banjir untuk mengevakuasi warga, terutama di Kota Denpasar.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengakui kesulitan mengakses lokasi-lokasi yang telah dipetakan oleh BPBD Bali. Intensitas banjir yang meluas dan ketinggian air yang mencapai level sulit dilalui kendaraan besar menjadi tantangan utama.
"Tim mengalami kendala akses ke lokasi banjir. Ketinggian air yang ekstrem menghambat pergerakan truk penyelamat, namun kami terus berupaya mencapai wilayah terdampak," ujarnya.
Meskipun demikian, personel Basarnas Bali telah disebar ke lokasi banjir terparah di Denpasar, seperti kawasan Pulau Misol, Pulau Biak 1, Pura Demak, dan wilayah Teuku Umar. Hingga pukul 11.00 WITA, tim di Pulau Misol telah mengevakuasi dua balita, dua lansia, dan tiga orang dewasa. Sementara itu, warga di Pulau Biak 1 dilaporkan telah berada di tempat aman di Balai Banjar.
Di Jalan Pura Demak, Kecamatan Denpasar Barat, puluhan orang juga telah dievakuasi. Data sementara menunjukkan 53 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 11 bayi telah berhasil diselamatkan.
Basarnas Bali awalnya memberangkatkan 14 personel pada pukul 05.20 WITA ke titik banjir awal, namun penyebaran banjir yang meluas dan hujan yang terus-menerus menyulitkan upaya evakuasi.
"Kami terus memperbarui data dengan BPBD terkait permintaan evakuasi dan data korban yang telah dievakuasi untuk memastikan seluruhnya terdata dengan baik," kata Sidakarya.
Mengingat keterbatasan personel dan perahu karet, Sidakarya mengimbau masyarakat di seluruh Bali, terutama Kota Denpasar, untuk melakukan evakuasi mandiri jika kondisi semakin memburuk.
"Warga di wilayah rawan banjir diimbau untuk tetap berada di tempat aman dan segera melakukan evakuasi mandiri jika ada tanda-tanda bahaya," pungkasnya.