Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi terhadap enam saham emiten, terhitung mulai hari ini, Rabu, 10 September 2025. Salah satu emiten yang dimaksud adalah milik pengusaha terkemuka Haji Isam, yaitu PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).
Selain JARR, lima emiten lain yang juga mengalami pencabutan suspensi adalah PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), PT Leyand International Tbk (LAPD), PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG), dan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT).
Perlu diketahui, JARR sempat mengalami suspensi oleh BEI pada 26 Agustus 2025, kemudian dibuka kembali pada 28 Agustus 2025. Namun, saham emiten milik Haji Isam ini kembali dihentikan perdagangannya pada 29 Agustus 2025, sebelum akhirnya dibuka kembali pada sesi I perdagangan hari ini.
"Merujuk pada pengumuman Bursa dengan nomor Peng-SPT-00185/BEI.WAS/08-2025 tanggal 28 Agustus 2025 mengenai Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan berdasarkan penilaian Bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai Sesi I tanggal 10 September 2025," demikian bunyi pengumuman resmi dari Bursa Efek Indonesia.
Saham JARR sendiri mengalami lonjakan signifikan sejak Agustus 2025. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir hingga 28 Agustus 2025, JARR mencatatkan kenaikan sebesar 137,86% hingga mencapai level 1.665. Jika dilihat dari awal tahun hingga saat ini (year-to-date), saham JARR bahkan telah meroket sebesar 389,71%.
Direktur JARR, Temmy Iskandar, menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk aksi korporasi yang dapat mempengaruhi pencatatan saham.
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik," jelas Temmy, sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi pada 19 Agustus 2025.
Per 31 Agustus 2025, JARR dikendalikan oleh Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam melalui PT Eshan Agro yang memiliki 86,64% saham. Sementara itu, publik dengan kepemilikan di bawah 5% memegang 13,29% saham.