Jamie Vardy, striker veteran Inggris, membuat gebrakan dengan bergabung ke Cremonese setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Leicester City. Keputusan ini menjadi sorotan, mengingat usianya yang sudah 38 tahun dan tantangan kompetisi Serie A yang terkenal ketat.
Banyak yang meragukan kemampuan Vardy beradaptasi dengan sepak bola Italia, terutama gaya bertahan yang menjadi ciri khas Serie A. Pemain asal Inggris Raya juga sering kesulitan bersinar di sana. Namun, Vardy menunjukkan keyakinan tinggi.
Pengalamannya bekerja sama dengan dua pelatih asal Italia, Claudio Ranieri dan Enzo Maresca, menjadi modal berharga. Bersama Ranieri, Vardy meraih gelar juara Premier League yang sensasional bersama Leicester City. Sementara dengan Maresca, ia sukses mengantarkan The Foxes promosi kembali ke kasta tertinggi Liga Inggris.
"Banyak yang meremehkan adaptasi saya di Serie A dan kemampuan mencetak 20 gol. Tapi, tidak ada kata terlambat untuk belajar," tegas Vardy. Ia juga mengungkapkan bahwa Ranieri memberinya dukungan dan masukan, yang semakin memotivasinya untuk memberikan yang terbaik bagi Cremonese.
Kepindahan Vardy ke Cremonese menjadi cerita menarik untuk disimak. Mampukah ia membuktikan diri di Serie A dan menaklukkan tantangan baru di usia senja kariernya?
