Jamie Vardy, nama yang tak lekang dari ingatan penggemar Leicester City, kini memulai babak baru dalam karirnya. Setelah 13 tahun mengabdi dan mencetak 200 gol dalam 500 pertandingan, Vardy berpisah dengan The Foxes usai degradasi mereka di akhir musim lalu.
Kini, penyerang veteran ini melanjutkan perjalanannya di Italia bersama Cremonese. Klub yang satu ini punya kemiripan nasib dengan Leicester di masa lalu. Cremonese baru kembali ke Serie A setelah absen panjang sejak musim 1995/1996.
Momen kembalinya Vardy ke Premier League pada musim 2014/2015 menjadi titik balik dalam karirnya. Meskipun musim pertamanya di kasta tertinggi kurang memuaskan dengan hanya mencetak lima gol dari 36 pertandingan, Vardy menjadi bagian penting dalam upaya Leicester menghindari degradasi.
Namun, kejutan besar terjadi semusim berikutnya. Vardy dan Leicester menuliskan kisah dongeng dengan menjuarai Premier League! Vardy tampil gemilang dengan mencetak 24 gol dari 36 laga, menjadikannya salah satu penyerang paling mematikan di liga.
Kini, Vardy memiliki misi yang sama di Cremonese, yaitu memastikan timnya bertahan di Serie A. "Setelah berdiskusi dengan pelatih dan pemilik klub, target utama adalah memastikan kami tidak terdegradasi. Sejujurnya, situasinya mirip dengan saat saya pertama kali bergabung dengan Leicester," ungkap Vardy.
"Kami tidak pernah bermimpi untuk menjadi juara. Tujuan kami selalu bertahan di liga, itu yang paling penting. Kami harus memberikan yang terbaik, fokus di setiap pertandingan. Kemenangan demi kemenangan akan datang dengan sendirinya."
Cremonese sendiri memulai musim dengan positif, meraih kemenangan di dua pertandingan pertama. Mampukah Vardy mengulang kisah suksesnya bersama Leicester di klub barunya ini? Waktu yang akan menjawab.
