Orang tua perlu lebih peka terhadap perubahan-perubahan kecil yang terjadi pada anak, karena bisa jadi itu adalah sinyal awal diabetes tipe 1. Gejala umumnya meliputi sering buang air kecil dan penurunan berat badan.
Pakar kesehatan menekankan pentingnya segera melakukan pemeriksaan darah jika mendapati anak tiba-tiba menjadi lebih sering makan, minum, dan buang air kecil, mengalami penurunan berat badan yang signifikan, atau bahkan mulai mengompol lagi setelah sebelumnya tidak. Kelelahan yang tidak biasa juga patut diwaspadai.
Anak-anak usia sekolah dasar yang kembali mengompol harus segera diperiksakan untuk mengetahui potensi terkena diabetes. Infeksi virus seperti COVID-19, flu Singapura, dan polio juga dapat memperburuk kondisi diabetes pada anak karena menyerang sistem kekebalan tubuh.
Masyarakat diimbau memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diadakan pemerintah di Puskesmas untuk mendeteksi gula darah pada anak. Diharapkan juga setiap pemerintah daerah menyediakan klinik khusus diabetes anak untuk pemantauan dan penanganan yang lebih baik.
Jumlah anak yang menderita diabetes tipe 1 di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Data menunjukkan peningkatan kasus dari tahun ke tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak berupaya mendirikan klinik diabetes anak di seluruh Indonesia, dengan target meningkatkan jumlahnya secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
