Menggapai Bintang: Kisah Inspiratif Astronomi dari Indonesia

Indonesia mungkin tak sepopuler NASA dalam penjelajahan antariksa, namun kontribusinya tak bisa diabaikan. Bukti nyatanya, nama Premana W Premadi, seorang mantan Kepala Observatorium Bosscha, diabadikan sebagai nama asteroid 12937 Premadi. Penghargaan ini menegaskan dedikasinya yang luar biasa di dunia astronomi.

Observatorium Bosscha, yang berdiri sejak 1924, telah lama menjadi pusat riset penting. Dahulu, teleskopnya adalah yang terbesar di belahan bumi selatan, menghasilkan penemuan berharga jauh sebelum era teleskop luar angkasa.

Kecintaan pada astronomi tak hanya tumbuh di lembaga-lembaga penelitian. Sosok seperti Bima Nasution membuktikan bahwa ketertarikan pada langit bisa bersemi dari mana saja. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan Teknologi Pangan, hasratnya pada astronomi telah berakar sejak kecil.

"Langit di kampung halaman saya di Sumatera Utara sangat jernih. Saya bisa melihat Galaksi Bima Sakti dengan mata telanjang," kenangnya.

Dari sekadar hobi, Bima menginspirasi jutaan orang. Dimulai dari astrofotografi sederhana di usia 14 tahun, dengan kamera saku yang ditempelkan ke teleskop, ia kemudian menciptakan konten edukatif di TikTok.

Videonya tentang bahaya melihat Matahari tanpa filter menjadi viral, ditonton puluhan juta orang. Sejak saat itu, Bima rutin berbagi pengetahuan astronomi dengan bahasa yang mudah dipahami dan visual yang menarik.

Reaksi positif dari masyarakat sangat luar biasa. Banyak yang mengaku mulai menyukai astronomi berkat kontennya, mendorong Bima untuk terus berkarya.

Salah satu pencapaiannya adalah siaran langsung Gerhana Bulan Total atau Blood Moon pada September 2025 yang disaksikan oleh 1,4 juta orang dari berbagai negara. Momen ini membuktikan bahwa sains bisa dikemas dengan cara yang menghibur dan mendidik.

Bagi Bima, memandang langit lebih dari sekadar hobi, melainkan sebuah refleksi. "Kita berhenti sejenak, melihat ke langit, dan menyadari bahwa hidup di dunia ini memiliki makna," pesannya.

Kisah Bima dan kontribusi astronom Indonesia menunjukkan bagaimana passion bisa menjembatani hobi pribadi dengan ilmu pengetahuan, memberikan manfaat bagi banyak orang.

Scroll to Top