Edukasi Pembatasan Makanan Manis Dimulai dari Keluarga

Pakar pangan dan gizi menekankan pentingnya edukasi pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua memegang peranan krusial dalam mengenalkan kepada anak-anak jenis makanan yang sebaiknya dibatasi demi kesehatan mereka.

Edukasi di tingkat keluarga menjadi sangat penting agar anak-anak dapat membuat keputusan bijak saat memilih makanan, terutama saat jajan. Orang tua dapat berdiskusi dan membuat kesepakatan dengan anak mengenai waktu konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya hanya di akhir pekan atau beberapa hari sekali. Fleksibilitas dalam penerapan aturan ini disesuaikan dengan kenyamanan anak dan orang tua.

Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari konsumsi makanan manis kemasan, mengingat kemudahan akses dan harga yang terjangkau, upaya mengurangi konsumsi dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman anak mengenai risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan.

Konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kenaikan berat badan, obesitas, kerusakan gigi, peningkatan risiko diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Pemerintah tengah mempersiapkan regulasi pelabelan kandungan nutrisi, termasuk gula, garam, dan lemak, pada produk makanan dan minuman. Penundaan implementasi label tersebut memberikan waktu bagi industri untuk menyesuaikan diri dan menghabiskan sisa produk yang sudah diproduksi sebelum menerapkan label gizi pada kemasan produk makanan manis, berlemak, dan mengandung garam.

Scroll to Top