Jakarta – PT Pertamina (Persero) berencana menyatukan tiga anak perusahaan strategisnya: Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina International Shipping (PIS) dalam sebuah merger ambisius.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius, mengungkapkan target penyelesaian merger ini adalah akhir tahun 2025. Langkah ini diambil untuk menyelaraskan peran masing-masing perusahaan dengan visi Danantara.
"Integrasi hilir akan dilakukan melalui penggabungan operasional antara PT Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina Internasional, dan Pertamina International Shipping. Kami menargetkan proses ini rampung di penghujung tahun 2025," jelas Simon saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI.
Nama perusahaan baru hasil merger ini masih dalam tahap pembahasan dan belum diputuskan.
Salah satu alasan utama penggabungan ini adalah penurunan laba salah satu anak perusahaan akibat permintaan global yang melemah di tengah ketidakpastian ekonomi. Sementara itu, produksi kilang terus meningkat dengan beroperasinya fasilitas-fasilitas baru.
"Dengan kondisi pasar yang kurang menguntungkan, margin kilang semakin tertekan. Hal ini berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penggabungan Kilang, PIS, dan PPN menjadi solusi yang lebih efektif," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga telah mengumumkan rencana merger BUMN di sektor lain. Erick berencana menggabungkan tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan besar.