Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadapi tantangan signifikan dalam pemerataan akses internet. Hingga saat ini, tercatat 33 titik di berbagai wilayah NTB masih mengalami blank spot, atau tidak terjangkau sinyal sama sekali.
Data dari Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB menunjukkan bahwa sebaran blank spot ini meliputi Lombok Barat (3 lokasi), Lombok Utara (7 lokasi), Dompu (9 lokasi), Bima (9 lokasi), dan Sumbawa (5 lokasi). Kabar baiknya, Kota Mataram, Kota Bima, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Sumbawa Barat terbebas dari masalah ini.
Selain blank spot, NTB juga mencatat 124 area dengan sinyal internet yang lemah. Lombok Utara menjadi wilayah dengan jumlah area sinyal lemah terbanyak, mencapai 40 lokasi, disusul oleh Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kota Bima, dan Bima.
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menekankan pentingnya konektivitas internet sebagai jembatan strategis antara wilayah timur dan tengah Indonesia. Akses internet yang memadai sangat krusial untuk mendukung pembelajaran daring bagi anak-anak di NTB serta memfasilitasi nelayan dalam memasarkan hasil tangkapan mereka secara digital, menjangkau pasar global.
Ada harapan besar agar NTB mampu menjadi contoh transformasi digital dan pemerataan konektivitas digital di kawasan Indonesia bagian tengah. Upaya serius untuk mengatasi blank spot dan memperkuat sinyal internet menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.