Tunisia – Misi kemanusiaan yang membawa selebritas Wanda Hamidah, Chiki Fawzi, dan rombongan Global Peace Convoy Indonesia menuju Gaza, terpaksa menunda keberangkatan mereka dari Tunisia. Penundaan ini disebabkan oleh serangkaian kejadian tak terduga, termasuk serangan drone di sekitar pelabuhan.
Para aktivis kemanusiaan dari 44 negara, yang telah menjalani pelatihan intensif dan pembagian kapal, awalnya dijadwalkan berlayar. Namun, hingga saat ini, pelayaran tersebut belum terealisasi. Banyak dari mereka bahkan memilih untuk bermalam di area pelabuhan, menunggu kepastian keberangkatan.
"Seharusnya kami berangkat sore ini, tetapi karena satu dan lain hal, selama dua hari berturut-turut kapal-kapal di pelabuhan ini terkena serangan drone. Ada kendala yang tidak bisa kami sebutkan detailnya, tapi kami memahami situasi yang terjadi. Tentu ada tekanan kuat untuk menghalangi misi ini," ungkap Wanda Hamidah melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Wanda Hamidah menambahkan bahwa pelayaran ini seharusnya sudah dimulai sejak seminggu lalu. Namun, berbagai kendala terus menghambat aksi kemanusiaan tersebut.
Selain Wanda Hamidah dan Chiki Fawzi, sejumlah tokoh penting lainnya juga turut serta dalam misi ini, termasuk Mandla Mandela (cucu Nelson Mandela), Greta Thunberg, dan Thiago Avila.
"Kapan kami akan berlayar? Hanya Tuhan yang tahu. Tapi kami berharap bisa berangkat dalam satu atau dua hari ke depan. Kesabaran kami terus diuji. Jika rakyat Palestina dan Gaza bisa tabah menghadapi genosida setiap hari, kami pun akan terus bersabar dan setia bersama mereka. Kami akan menunggu sampai kapan pun kapal siap berlayar," janji Wanda Hamidah.
Chiki Fawzi melalui akun Instagram-nya menunjukkan dukungan besar dari masyarakat Tunisia kepada para aktivis. Mereka berkumpul di pelabuhan untuk memberikan semangat, meskipun para aktivis harus terus bersabar menunggu waktu yang tepat untuk berlayar.
"Intinya, belum jadi berangkat. Tertunda lagi," tulis Chiki Fawzi, menggambarkan situasi terkini yang penuh ketidakpastian.