Menkeu Guyur Bank Rp200 Triliun untuk Dongkrak Ekonomi

Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menggelontorkan dana negara sebesar Rp200 triliun ke enam bank pada Jumat (12/9). Dana yang sebelumnya tersimpan di Bank Indonesia (BI) ini diharapkan dapat memacu kembali roda perekonomian Indonesia yang sedang melambat.

Purbaya mengungkapkan, keenam bank penerima dana terdiri dari empat bank umum konvensional dan dua bank umum syariah. Keputusan ini diambil setelah rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (11/9).

"Ada dua bank syariah," ujarnya.

Meskipun tidak menyebutkan nama-nama bank secara spesifik, Purbaya memastikan bahwa Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang beranggotakan BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, akan menjadi bagian dari penerima dana. Pembagian dana sebesar Rp200 triliun ini akan dilakukan dengan proporsi yang berbeda-beda untuk setiap bank.

"Ada proporsinya beda-beda. Nanti kita atur," jelasnya. Ia menargetkan proses pemindahan dana dari BI ke bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan cepat. "Malam ini (Kamis) saya tanda tangan, besok sudah masuk ke bank-bank itu," tegasnya.

Langkah ini merupakan inisiatif pertama Purbaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia yang lesu. Ia mengaku telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk melaksanakan rencana ini.

"Saya sudah lapor ke Presiden (Prabowo), ‘Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian’," ungkap Purbaya. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan memiliki dana sebesar Rp425 triliun yang tersimpan di BI.

Menurut Purbaya, sistem finansial Indonesia sedang mengalami kekeringan, yang menyebabkan perlambatan ekonomi dan kesulitan mencari pekerjaan dalam satu hingga dua tahun terakhir. Ia menilai adanya kesalahan kebijakan moneter dan fiskal yang perlu segera diperbaiki.

Dana yang diparkir pemerintah di BI berasal dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SILPA). Diharapkan dengan pengalihan dana ini, likuiditas perbankan akan meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Scroll to Top