Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan bahwa negaranya akan mengerahkan tiga jet tempur Rafale untuk memperkuat pertahanan udara Polandia. Langkah ini diambil menyusul insiden masuknya drone Rusia ke wilayah Polandia.
"Menyusul serangan drone Rusia ke Polandia, saya memutuskan untuk mengirim tiga jet tempur Rafale untuk membantu mengamankan wilayah udara Polandia dan sisi timur Eropa bersama sekutu NATO," ujar Macron melalui akun X.
Macron mengungkapkan telah berdiskusi dengan Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, serta para anggota NATO terkait situasi ini.
"Saya telah menyampaikan komitmen ini kepada Perdana Menteri Polandia. Saya juga membahas isu ini dengan Sekretaris Jenderal NATO dan Perdana Menteri Inggris, yang juga berkomitmen untuk melindungi sisi timur," lanjut Macron.
"Kita tidak akan menyerah pada intimidasi Rusia yang semakin meningkat," tegas Macron, yang selama ini aktif dalam upaya diplomasi internasional untuk mengakhiri konflik Rusia di Ukraina.
Pada hari Rabu (10/9), Polandia mengumpulkan para sekutu NATO untuk melakukan pembicaraan darurat setelah drone Rusia melintas ke wilayah udara Polandia saat serangan di Ukraina.
Perdana Menteri Donald Tusk menyatakan bahwa wilayah udara Polandia telah dilanggar sebanyak 19 kali. Setidaknya tiga drone berhasil ditembak jatuh setelah Warsawa dan sekutunya mengerahkan jet tempur.
Insiden drone ini terjadi tiga setengah tahun setelah invasi Rusia ke Ukraina. Polandia menyebut insiden ini sebagai serangan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap negara tersebut, NATO, dan Uni Eropa.
Moskow membantah tuduhan bahwa mereka menargetkan Polandia.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada hari Kamis membahas insiden drone ini dengan Macron dan Kanselir Jerman, Friedrich Merz.
"Para pemimpin mengecam pelanggaran mengejutkan Rusia terhadap wilayah udara NATO dan Polandia," ujar juru bicara Downing Street.
"Dalam diskusi mengenai bagaimana Inggris dan Prancis dapat memperkuat pertahanan Polandia, Perdana Menteri menyatakan bahwa Inggris siap mendukung pengerahan pasukan NATO lebih lanjut ke wilayah tersebut," tambahnya.
Dewan Keamanan PBB akan membahas serangan drone tersebut dalam pertemuan darurat pada hari Jumat, yang diadakan atas permintaan Polandia.