Tragedi Mojokerto: Cinta Berujung Mutilasi, Janji Lamaran Jadi Petaka

Kisah cinta Alvi Maulana (24) dan Tiara Angelina Saraswati (25), yang seharusnya berlanjut ke pelaminan, justru berakhir tragis di Mojokerto. Alvi, yang semula berencana melamar Tiara, malah menjadi pelaku pembunuhan sadis dan mutilasi.

Kejadian mengerikan ini bermula pada Minggu (31/8) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Alvi menusuk leher Tiara dengan pisau dapur hingga korban tewas karena kehilangan banyak darah. Setelah itu, jasad Tiara dibawa ke kamar mandi kos. Di sanalah, Alvi melakukan mutilasi, memisahkan organ dan tulang, serta memotong tubuh kekasihnya menjadi 554 bagian. Beberapa potongan jasad dibuang di semak-semak daerah Pacet Selatan, Mojokerto.

Penemuan potongan tubuh pertama kali terjadi pada Sabtu (6/9), sekitar pukul 10.30 WIB. Seorang warga menemukan telapak kaki kiri korban. Polisi yang melakukan pencarian intensif dengan anjing pelacak, kemudian menemukan telapak tangan kanan, yang menjadi petunjuk penting dalam mengidentifikasi korban.

Satreskrim Polres Mojokerto berhasil menangkap Alvi hanya dalam waktu 14 jam, tepatnya pada Minggu (7/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Alvi dilumpuhkan dengan tembakan di kedua betisnya karena berusaha melawan saat penangkapan.

Keluarga Tiara kini hanya bisa menuntut keadilan, berharap Alvi dihukum seberat-beratnya atas perbuatan keji yang telah dilakukannya.

Tiara, di mata keluarganya, dikenal sebagai sosok yang mandiri dan cerdas. Gadis asal Lamongan ini berhasil menyelesaikan kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cumlaude.

Kematian tragis Tiara meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya. Ayah Tiara berharap pelaku dihukum setimpal atas kekejaman yang telah dilakukan. Ia juga mengapresiasi kinerja cepat kepolisian dalam mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku.

Scroll to Top