Familiar Touch: Sentuhan Intim dalam Potret Keluarga di Masa Senja

Film tentang lansia kerap terjebak antara melodrama berlebihan atau komedi ringan yang hambar. Familiar Touch hadir dengan pendekatan berbeda: intim dan menusuk.

Sebagai debut penyutradaraan Sarah Friedland, film ini menunjukkan ketajaman yang jarang dimiliki sutradara baru. Friedland berani mengambil sudut pandang lansia dengan ingatan yang mulai pudar, namun tetap menghormati karakter utamanya.

Ceritanya sederhana, namun menyentuh. Ruth Goldman, seorang janda berusia 80-an, ditempatkan di panti jompo oleh putranya. Hanya itu!

Ruth awalnya mengira sedang menunggu kencan. Ia menyiapkan makanan dan berdandan. Tamunya datang, seorang pria lebih muda yang bekerja sebagai arsitek. Obrolan canggung menemani makan malam mereka.

Suasana berubah saat pria itu mengajaknya jalan-jalan. Sesampainya di gedung yang tampak dingin, pria itu tiba-tiba memanggilnya "Ibu."

Di sinilah kita dihadapkan pada kenyataan pahit. Ruth diantar oleh putranya, Steven, ke Bella Vista, panti jompo mewah.

Ruth tidak digambarkan sebagai orang yang benar-benar linglung. Ia sadar dirinya masih utuh, namun lingkungan baru dan staf yang terlalu ramah terasa asing, seolah merenggut hidupnya.

Dari rumah penuh kenangan di Los Angeles, ia dipindahkan ke dunia bersih namun tanpa kehangatan. Raut wajahnya mencerminkan perasaan dikhianati.

Kekuatan Familiar Touch terletak pada kemampuannya merefleksikan kehidupan kita. Cepat atau lambat, kita bisa berada di posisi Ruth, atau Steven. Menjadi orang yang kehilangan ingatan, atau orang yang harus merelakan orang tercinta.

Penuaan sering dipandang sebagai penurunan karena tubuh melemah, ingatan memudar, dan dunia menyempit. Film ini mengajak kita melihat sisi lain: menua adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan, proses manusiawi yang penuh paradoks.

Ruth mungkin lupa identitasnya di atas kertas, namun ketika ia memasak, menari dengan putranya, atau merasakan hangatnya matahari, ia masih ada sepenuhnya. Ingatan boleh rapuh, namun keberadaannya nyata.

Film ini tidak menggunakan trik berlebihan untuk menggambarkan demensia. Tidak ada editing membingungkan atau jumpscare aneh.

Gayanya naturalistik, dengan kamera yang mendekat untuk menciptakan keintiman. Kontras atmosfer terasa kuat saat kamera menyorot rumah Ruth yang hangat, berwarna, dan penuh kenangan, dibandingkan dengan panti jompo yang mewah namun terasa menjebak.

Kathleen Chalfant, pemeran Ruth, tampil luar biasa. Bahasa tubuh dan tatapannya sangat presisi, menunjukkan ketegangan yang tiba-tiba berubah menjadi kelegaan.

Friedland fokus pada Ruth sebagai manusia, yang mencoba tegar di lingkungan baru. Namun, Steven juga memainkan peran penting. Ia menitipkan ibunya bukan hanya karena kewajiban.

Ungkapan bahwa kita tidak pernah sepenuhnya memiliki orang yang kita cintai, melainkan hanya meminjam mereka dari kehidupan, terasa benar. Ketika waktunya tiba, tugas kita adalah melepaskan, bukan dengan dingin, namun dengan kasih.

Familiar Touch dibintangi oleh Kathleen Chalfant, H. Jon Benjamin, Rafael Hernandez, Carolyn Michelle, Bernard Beck, dan Jon Lopez. Disutradarai dan ditulis oleh Sarah Friedland, film ini memiliki durasi 1 jam 30 menit dan dirilis pada 20 Juni 2025.

Scroll to Top