Di era serba modern ini, anak muda Indonesia menghadapi tantangan baru terkait gaya hidup, khususnya pola konsumsi makanan dan minuman. Kecenderungan mengonsumsi gula berlebihan, baik dari minuman manis, makanan cepat saji, maupun camilan, melahirkan fenomena "Generasi Manis". Gaya hidup ini meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama diabetes tipe 2, yang semakin banyak menyerang usia muda.
Gula, terutama gula tambahan, berperan besar dalam peningkatan risiko diabetes. Konsumsi gula berlebih menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah, memaksa pankreas bekerja keras memproduksi insulin. Dalam jangka panjang, tubuh menjadi resisten terhadap insulin, mengakibatkan glukosa tidak dapat diserap dengan baik oleh sel tubuh dan memicu diabetes tipe 2. Anak muda yang terbiasa mengonsumsi makanan tinggi gula berisiko mengalami gangguan metabolik ini lebih cepat.
Selain konsumsi gula, gaya hidup kurang gerak (sedentari) memperparah risiko diabetes. Kurangnya aktivitas fisik menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan berat badan, faktor utama pemicu diabetes. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat dan olahraga juga berkontribusi. Promosi produk tinggi gula melalui media sosial dan iklan turut memperkuat kebiasaan konsumsi yang tidak sehat.
Dampak diabetes pada usia muda sangat serius. Selain komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf, ginjal, dan mata, diabetes menurunkan kualitas hidup. Penderita diabetes harus menjalani pengelolaan penyakit seumur hidup, termasuk pengaturan pola makan, olahraga, dan pengobatan. Hal ini menjadi beban fisik, mental, dan finansial. Diabetes pada usia muda juga mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan sosial, menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu perhatian serius.
Pencegahan adalah kunci utama. Edukasi tentang bahaya konsumsi gula berlebih harus digalakkan di sekolah, keluarga, dan media sosial. Anak muda perlu didorong memilih makanan sehat, mengurangi minuman manis, dan meningkatkan aktivitas fisik. Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu mengatur regulasi iklan makanan dan minuman manis serta menyediakan fasilitas olahraga yang mudah diakses. Program intervensi yang melibatkan komunitas dan teknologi digital dapat mengubah perilaku konsumsi gula.
Kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat harus ditanamkan sejak dini. Dengan langkah preventif yang tepat, "Generasi Manis" dapat berubah menjadi generasi sehat yang produktif dan berkualitas. Peran keluarga sangat penting dalam membentuk kebiasaan makan anak muda. Orang tua perlu memberikan contoh dengan mengurangi konsumsi gula di rumah dan menyediakan pilihan makanan sehat. Dukungan sosial dari lingkungan sekitar juga memperkuat motivasi anak muda untuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari risiko diabetes.