Waspada! Makanan Berlemak Tinggi Bisa Rusak Otak, Terutama Lansia

Studi terbaru mengungkap bahaya makanan berlemak tinggi bukan hanya pada jantung, tapi juga otak, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Lonjakan lemak darah setelah makan, atau post-prandial hyperlipidaemia (PPH), ternyata bisa mengganggu aliran darah ke otak hingga delapan jam setelahnya.

Penelitian yang melibatkan pria muda dan lansia sehat ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak memicu peningkatan kadar trigliserida, glukosa, dan insulin secara signifikan pada kedua kelompok usia. Akibatnya, fungsi pembuluh darah menurun, tekanan pulsasi di otak meningkat, dan kemampuan otak mengatur aliran darah sendiri (dynamic cerebral autoregulation/dCA) terganggu.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa PPH merusak fungsi pembuluh darah secara keseluruhan dan mengganggu kemampuan otak menjaga aliran darah stabil. Lebih parah lagi, efek ini lebih berat pada lansia," ungkap peneliti.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami peningkatan stres oksidatif dan penurunan nitric oxide (NO), molekul penting yang melebarkan pembuluh darah. Kondisi ini, diperparah dengan lonjakan lemak darah setelah makan, diduga menjadi penyebab utama gangguan fungsi pembuluh darah dan aliran darah otak.

Dynamic cerebral autoregulation (dCA) adalah kemampuan vital otak untuk menjaga suplai darah stabil, terlepas dari perubahan tekanan darah. Jika dCA terganggu, aliran darah ke otak menjadi rentan terhadap fluktuasi tekanan darah, meningkatkan risiko stroke dan penyakit neurodegeneratif.

"Studi ini membuktikan untuk pertama kalinya bahwa makanan tinggi lemak bisa langsung mengganggu mekanisme perlindungan aliran darah otak, efek yang lebih berbahaya pada otak yang menua," tegas peneliti.

Meskipun penelitian ini melibatkan pria sehat, hasilnya menjadi peringatan penting tentang dampak konsumsi makanan tinggi lemak terhadap kesehatan otak, khususnya pada lansia. Membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan menjaga pola makan seimbang adalah langkah pencegahan penting untuk melindungi fungsi pembuluh darah dan otak.

Scroll to Top