Harga Emas Antam Kembali Meroket, Sentuh Level Tertinggi!

Jakarta – Harga emas Antam mencatatkan lonjakan signifikan pada hari Sabtu, 13 September 2025, di butik emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta. Kenaikan ini dipicu oleh sentimen positif dari pasar global dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Pada pukul 08.30 WIB, harga emas Antam berada di angka Rp2.095.000 per gram, meningkat Rp7.000 dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp2.088.000 per gram. Harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan serupa, mencapai Rp1.942.000.

Kenaikan harga emas Antam ini sejalan dengan tren positif yang terjadi di pasar emas global. Pada perdagangan Jumat, 12 September 2025, harga emas dunia naik 0,24% ke level US$3.642,62 per troy ons.

Pemicu Kenaikan Harga Emas Global

Kenaikan harga emas dunia didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di tengah sinyal pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat. Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran AS melonjak, yang memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang.

Meskipun inflasi konsumen AS mengalami kenaikan, investor lebih fokus pada risiko perlambatan ekonomi. Kombinasi sentimen ini menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang menarik sebagai aset lindung nilai (safe haven).

Pasar menilai pelemahan pasar tenaga kerja sebagai sinyal bagi The Fed untuk mengambil kebijakan yang lebih akomodatif. Dengan potensi penurunan suku bunga, imbal hasil aset berbasis bunga seperti obligasi menjadi kurang menarik, sehingga investor beralih ke emas.

Arus Dana ETF Emas Meningkat

Selain faktor kebijakan moneter, arus dana masuk ke Exchange-Traded Funds (ETF) emas juga turut mendorong kenaikan harga logam mulia ini. Investor global semakin aktif menempatkan dana mereka pada emas sebagai langkah perlindungan dari ketidakpastian.

Prospek Harga Emas ke Depan

Analis UBS memperkirakan harga emas dapat mencapai US$3.900 per ons pada pertengahan tahun depan. Sejauh ini, harga emas telah melonjak 39% sepanjang tahun 2025, menegaskan posisinya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tren bullish emas berpotensi berlanjut seiring ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut.

Scroll to Top