Bahaya Konsumsi Protein Berlebihan: Dampak bagi Kesehatan dan Batas Aman Asupan Harian

Protein esensial bagi tubuh, mendukung pertumbuhan, perkembangan, serta pemeliharaan massa otot, terutama bagi anak-anak, atlet, dan lansia. Namun, asupan berlebihan dapat memicu masalah kesehatan.

Pola makan tinggi protein, khususnya yang bersumber dari daging merah dan produk hewani berlemak, berisiko meningkatkan potensi batu ginjal, penyakit jantung, hingga kanker usus besar. Sebaliknya, protein nabati dinilai lebih aman dan memberikan efek protektif.

Konsumsi protein shake atau daging berlebihan dalam jangka pendek dapat menimbulkan sembelit, kembung, dan sakit perut. Ini menandakan sistem pencernaan kesulitan memproses kelebihan protein.

Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan Tubuh?

Angka Kecukupan Gizi (AKG) protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. Individu dengan berat badan 60 kg membutuhkan sekitar 51 gram protein per hari. Jumlah ini dapat terpenuhi melalui kombinasi yoghurt rendah lemak, dada ayam ukuran sedang, dan sereal dengan susu. Bagi orang dewasa sehat, asupan ini umumnya mencukupi.

Para ahli menekankan, masalah timbul ketika seseorang menargetkan 1 gram protein per pon berat badan, jumlah yang jarang diperlukan, bahkan oleh atlet sekalipun.

Pedoman diet merekomendasikan 10-35% kalori harian berasal dari protein. Pilihlah sumber protein tanpa lemak jenuh berlebih, seperti salmon, kacang-kacangan, dan yoghurt, bukan daging merah atau olahan.

Batas Aman Konsumsi Protein

Bagi individu dengan indeks massa tubuh normal, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2 gram protein per kilogram berat badan per hari. Artinya, untuk berat badan 60 kg, batasnya sekitar 125 gram.

Kebanyakan orang sulit mencapai asupan setinggi ini secara alami, kecuali dengan suplementasi atau konsumsi makanan padat protein secara sengaja.

Scroll to Top