Aktor Eza Gionino blak-blakan mengenai dampak psikologis yang ia rasakan setelah digugat cerai oleh istrinya, Meiza Aulia Coritha. Eza mengaku terpukul karena harus berpisah dari Meiza dan ketiga buah hati mereka.
"Sejujurnya, saya tidak bisa memungkiri bahwa saya merasa hampa dan kesepian di rumah, karena biasanya selalu bersama istri dan anak-anak," ujar Eza.
Eza menambahkan, ia merasa lebih terpuruk karena rumah yang ia bangun adalah impian untuk keluarganya. Kini, tanpa kehadiran istri dan anak-anak, ia merasa berat untuk menjalani hari-hari dan tetap harus bekerja.
Meskipun sempat terpuruk, Eza berusaha untuk bangkit dan tidak larut dalam kesedihan. Ia menyadari tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan ayah. Dukungan dari lingkungan sekitar yang positif menjadi penyemangat bagi Eza untuk kembali bekerja dan beraktivitas.
"Saya harus tetap kuat dan bekerja keras demi istri dan anak-anak," tegasnya.
Eza mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya ia mengalami tekanan psikologis. Sebelumnya, ia juga pernah merasakan hal serupa saat kehilangan ibunda tercinta.
"Saya bahkan sempat berkonsultasi dengan psikolog saat kehilangan ibu. Saya tidak ingin kehilangan orang yang saya sayangi lagi," imbuhnya.
Gugatan cerai Meiza terhadap Eza terdaftar di Pengadilan Agama Cibinong dengan nomor perkara 5672/Pdt.G/2025/PA_CIBINONG. Gugatan tersebut diajukan setelah tujuh tahun Eza dan Meiza membina rumah tangga. Mereka menikah pada 22 Juli 2018 di Grand Galaxy Park, Bekasi. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga orang anak yang lahir pada Juni 2019, Februari 2021, dan Agustus 2022.