Eko Patrio Bangkit dari Keterpurukan Pasca Rumahnya Dijarah Massa

Komedian sekaligus politikus Eko Patrio akhirnya angkat bicara setelah kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, menjadi sasaran penjarahan pada 30 Agustus 2025. Dengan nada pilu, Eko mengungkapkan bagaimana rumah yang dibangun dengan susah payah selama puluhan tahun itu rata dengan tanah dalam semalam. Kini, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi di rumah kontrakan.

Eko mengenang bahwa rumah tersebut adalah wujud kerja kerasnya sejak sebelum terjun ke dunia politik. Namun, segala jerih payahnya itu lenyap tanpa sisa.

"Jujur, rumah itu adalah hasil kerja keras saya selama puluhan tahun. Saya banting tulang untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Saya bangun rumah itu dari hasil keringat sendiri," tuturnya.

"Karier yang saya bangun selama ini hilang dalam semalam. Sedih pasti, tapi saya berusaha mengambil hikmahnya," lanjut Eko.

Memilih Mengontrak, Belum Siap Kembali

Eko mengaku belum sanggup melihat kondisi rumahnya. Ia memilih untuk sementara waktu mengontrak rumah di pinggiran Jakarta sambil menunggu kesiapan mental istrinya, Viona.

"Saat ini kami masih mengontrak di pinggiran kota Jakarta. Untuk rumah, saya belum terpikirkan. Mudah-mudahan nanti ada rezeki untuk memperbaiki rumah itu," ujarnya.

Eko juga menceritakan bahwa ada beberapa orang yang dengan sukarela mengembalikan barang-barang hasil jarahan. Ia sangat menghargai tindakan tersebut.

"Ada beberapa yang mengembalikan barang, bahkan langsung pada hari kejadian atau keesokan harinya. Saya sudah bilang, ‘Sudah, barangnya bawa juga tidak apa-apa. Pulang saja, tidak apa-apa’," kata Eko.

Seluruh Isi Rumah Ludes Tak Tersisa

Ayah tiga anak itu belum menghitung secara pasti kerugian yang dialaminya. Namun, ia memastikan bahwa tidak ada satu pun barang yang tersisa dari rumahnya.

"Saya belum hitung berapa kerugiannya, tapi semuanya habis, ludes. Tidak ada yang tersisa, mulai dari baju, celana, semua barang anak-anak, semuanya hilang. Habis dan luluh lantak," ungkapnya.

"Sebagai orang yang membangun rumah dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, tentu ada rasa kecewa ketika semuanya hilang dalam sekejap. Tapi ya sudahlah," lanjutnya.

Ikhlas dan Fokus pada Keluarga

Meskipun dilanda kekecewaan, Eko menegaskan bahwa ia telah memaafkan para pelaku penjarahan dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Kini, ia memilih untuk fokus pada keluarga tercintanya.

"Saya sudah bisa mengambil hikmahnya. Saya sudah memaafkan semuanya. Sekarang biarlah kepolisian yang memproses. Yang terpenting bagi saya adalah bagaimana kami sekeluarga bisa menatap masa depan dengan lebih baik," ujarnya.

"Saat ini, saya ingin lebih dekat dengan keluarga. Saya ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak dan istri, serta lebih banyak berdoa bersama," katanya.

Eko berusaha untuk memulihkan kondisi psikologis anak dan istrinya sambil mengikhlaskan kejadian pahit yang menimpa keluarganya.

"Awalnya tentu ada rasa kecewa, tapi sekarang saya ikhlaskan semuanya. Saya ingin merefleksikan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jika ada yang kecewa dengan saya, ya tidak apa-apa," pungkasnya.

Scroll to Top