Serangan militer Israel yang gencar di Kota Gaza telah memaksa ratusan ribu warga untuk meninggalkan rumah mereka. Militer Israel mengklaim lebih dari 250.000 orang telah meninggalkan kota untuk mencari tempat yang lebih aman.
Namun, data ini berbeda signifikan dengan laporan dari badan pertahanan sipil Gaza. Mereka menyatakan bahwa jumlah warga yang berhasil mengungsi kurang dari 70.000 orang.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa sekitar satu juta warga Palestina tinggal di dalam dan sekitar pusat kota Gaza sebelum serangan. Kondisi kelaparan telah melanda wilayah tersebut akibat situasi yang memburuk selama berbulan-bulan.
Komunitas internasional mendesak militer Israel untuk mengurungkan niat merebut kota tersebut. Serangan dan pengungsian massal dikhawatirkan akan memperparah krisis kemanusiaan yang sudah sangat parah.
Militer Israel telah menyebarkan selebaran yang berisi himbauan kepada warga di distrik barat untuk segera mengungsi. Sementara itu, pertahanan sipil melaporkan serangan udara yang terus menerus terjadi. Isi selebaran tersebut memperingatkan warga tentang operasi militer yang intens dan mendesak mereka untuk mengungsi ke selatan.
Kepala kompleks medis Al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya, menjelaskan bahwa pengungsian terus terjadi di Kota Gaza, dengan warga bergerak dari timur ke barat. Namun, hanya sebagian kecil yang berhasil mencapai wilayah selatan.
Banyak dari mereka yang berhasil mencapai selatan tidak menemukan tempat tinggal karena wilayah Al-Mawasi sudah terlalu padat, begitu pula Deir al-Balah. Akibatnya, banyak warga yang kembali ke Kota Gaza karena tidak mendapatkan tempat berlindung atau layanan dasar.
Juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal, menyampaikan bahwa jumlah warga yang berhasil mengungsi ke Gaza selatan hanya sekitar 68.000 orang.