Dugaan Manipulasi Data Siswa SMA Al Maisaroh Lumajang, Dinas Pendidikan Bungkam?

Lumajang – Sebuah temuan mencengangkan muncul di SMA Al Maisaroh, Randuagung, Lumajang, terkait perbedaan signifikan antara data siswa yang tertera di sistem Dapodik dengan jumlah siswa riil di sekolah. Perbedaan jumlah siswa ini mencapai lebih dari seratus orang, menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.

Menurut data di laman Dapodik Kemendikbudristek, SMAS Al Maisaroh memiliki total 206 siswa, terdiri dari 97 siswa laki-laki dan 109 siswa perempuan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa jumlah siswa yang aktif belajar di sekolah tersebut hanya 102 orang, yang terbagi dalam tiga kelas.

Kepala Sekolah SMA Al Maisaroh, Junaidi, mengaku tidak mengetahui adanya perbedaan data tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan data sesuai dengan kondisi sebenarnya. Junaidi juga mengarahkan konfirmasi lebih lanjut kepada Cabang Dinas Pendidikan di Lumajang, karena data siswa memerlukan NIK, KK, dan rapor SMP yang ia tidak bisa manipulasi.

Muncul dugaan adanya permainan oknum tertentu di balik perbedaan data ini. Jika terbukti benar, hal ini dapat berdampak pada alokasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diterima oleh sekolah. Junaidi sendiri khawatir jika pihak sekolah dianggap melakukan pelanggaran aturan.

Upaya konfirmasi kepada Kasi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember (Kab. Jember – Kab. Lumajang), Cahyo Budi Laksana, belum membuahkan hasil hingga berita ini ditayangkan. Ketidakjelasan ini semakin memperkuat kecurigaan adanya praktik manipulasi data yang merugikan berbagai pihak.

Scroll to Top