Serangan Israel ke Qatar beberapa waktu lalu memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin sistem pertahanan udara Qatar yang canggih bisa ditembus? Sebuah laporan mengungkap taktik berani yang digunakan Israel dalam serangan tersebut.
Diduga, sejumlah jet tempur Israel, termasuk F-35, meluncurkan rudal canggih dari wilayah udara di atas Laut Merah. Rudal-rudal ini kemudian melintasi wilayah udara Arab Saudi sebelum akhirnya menghantam sebuah bangunan di Doha.
Jenis rudal yang digunakan masih menjadi misteri. Namun, sumber yang berpengetahuan luas menduga bahwa rudal tersebut mampu menempuh jarak yang sangat jauh, sekitar 1.500 kilometer. Serangan ini menimbulkan spekulasi tentang kemampuan rudal balistik Israel yang diluncurkan dari udara.
Berbeda dengan rudal jelajah yang lebih lambat namun lincah, rudal balistik memiliki kecepatan tinggi dan lintasan yang sulit diprediksi. Rudal balistik yang diluncurkan dari udara memberikan keuntungan strategis karena menghindari deteksi awal di lokasi peluncuran darat dan mampu menyerang dengan kecepatan ekstrem.
Beberapa jenis rudal yang mungkin digunakan termasuk Anchor, Rampage, dan Rocks. Rudal Rampage, misalnya, dapat diluncurkan dari jarak 150 kilometer, mempersulit deteksi dan pencegatan. Rudal dari keluarga Anchor memiliki jangkauan yang lebih jauh dan telah digunakan dalam uji coba sistem pertahanan rudal Arrow.
Kecepatan tinggi rudal balistik memungkinkan kerusakan besar bahkan tanpa hulu ledak eksplosif, mengandalkan kekuatan benturan kinetik. Keunggulan utama rudal balistik yang diluncurkan dari udara adalah kemampuannya menembus pertahanan udara dengan cepat.
Teknologi rudal balistik yang diluncurkan dari udara (ALBM) tergolong langka, hanya dimiliki oleh beberapa negara seperti Rusia, China, dan Israel. ALBM memberikan fleksibilitas peluncuran dari posisi yang sulit diprediksi, membuat pertahanan menjadi lebih kompleks.
Meskipun Amerika Serikat pernah menguji rudal hipersonik AGM-183, proyek tersebut akhirnya dibatalkan. Namun, banyak negara dengan teknologi senjata presisi canggih memiliki potensi untuk mengembangkan rudal serupa.
Dokumen Pentagon yang bocor mengungkap bahwa Israel sedang mengembangkan dua sistem rudal, Golden Horizon dan Rocks. Rudal Rocks, yang diluncurkan oleh Rafael, adalah senjata udara-ke-permukaan yang mampu menyerang target dari jarak jauh di luar jangkauan pertahanan udara musuh. Rudal ini diklaim mampu menghancurkan target di permukaan dan bawah tanah, bahkan di lingkungan dengan sistem penanggulangan elektronik yang canggih.