Trump Gelar Makan Malam dengan PM Qatar Usai Serangan Israel ke Doha

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjamu Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, dalam sebuah jamuan makan malam di New York, Jumat (12/9/2025). Pertemuan ini terjadi beberapa hari setelah serangan Israel yang menargetkan pemimpin Hamas di Doha.

Trump dan al-Thani didampingi oleh utusan khusus AS, Steve Witkoff, dalam pertemuan penting tersebut.

Wakil Kepala Misi Qatar, Hamah Al-Muftah, melalui keterangan singkatnya, menggambarkan makan malam tersebut sebagai "luar biasa."

Gedung Putih membenarkan adanya jamuan makan malam tersebut, namun belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai substansi pembicaraan.

Sebelumnya, al-Thani juga telah mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Gedung Putih.

Menurut sumber yang mengetahui detail pertemuan tersebut, agenda yang dibahas mencakup peran Qatar sebagai mediator di kawasan dan kerja sama pertahanan, menyusul serangan Israel terhadap Hamas di Doha.

Trump dikabarkan tidak senang dengan tindakan Israel tersebut, yang dianggapnya sebagai langkah sepihak yang tidak menguntungkan kepentingan AS maupun Israel. AS selama ini memandang Qatar sebagai sekutu penting di kawasan Teluk.

Qatar selama ini memainkan peran kunci sebagai mediator dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza, serta rencana pasca-konflik di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Qatar mengecam Israel atas serangan tersebut, menuduhnya berupaya menggagalkan upaya perdamaian. Meski demikian, Qatar menegaskan komitmennya untuk tetap menjalankan peran sebagai mediator.

Serangan Israel yang menargetkan pimpinan Hamas pada Selasa lalu, dikhawatirkan akan menggagalkan upaya gencatan senjata di Gaza yang telah didukung oleh AS.

Trump telah menyampaikan kekecewaannya atas serangan tersebut kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon, dan berusaha meyakinkan Qatar bahwa insiden serupa tidak akan terulang kembali.

Scroll to Top